One Piece Wiki
Advertisement
Mark1 'Selamat membaca!. Anda dapat membantu Wikia One Piece dengan mengembangkannya dan Follow Kami di Twitter. Kami mohon maaf karena Wikia ini dalam proses pengembangan. Mark1

Chapter 765 berjudul "Pulau Takdir: Minion".

Sampul Halaman[]

Perjalanan Solo Jinbe Ksatria Lautan Vol. 14 - "Entah dari mana reruntuhan hancur jatuh dari atas kota, Anda lihat Kemudian binatang laut menghancurkan perahu kami, Anda lihat dan sekarang kita tidak memiliki persembahan, Anda lihat???"

Alur Cerita[]

Seseorang menghubungi Corazon dengan menggunakan denden mushi. "Corazon, apa itu kau?" tanya orang itu, Doflamingo. "Sudah setengah tahun sejak kau menghilang, apa Law bersamamu?"

Dalam hati Law mengenali suara itu, "Doflamingo.."

Tap tap!! Corazon membuat kode dengan suara yang cukup keras.

"Sepertinya kalian berdua baik-baik saja, baguslah!!" ucap Doflamingo. "Apa kau sudah menemukan dokter yang bagus?"

Tap tap.. kali ini kode yang Corazon buat suaranya lebih pelan.

"Ah.. kupikir sebaiknya kau kembali ke kapal dan bawa Law pulang, kami punya kabar baru mengenai buah Ope Ope." ucap Doflamingo.

"!!!" Corazon kaget saat mendengar tentang buah Ope Ope.

"Angkatan Laut menaruh harga yang mahal untuk buah itu, dan beberapa orang bodoh memutuskan untuk membelinya. Aku sangat yakin pihak pemerintah berada di balik semua ini. Memang berbahaya, tapi kita harus mengambilnya!!"

"Dan saat kita mendapatkannya, seseorang yang paling cocok akan memakannya, dan orang itu adalah kau, Corazon!! Aku percaya, kau pasti bisa membantu Law setelah itu.."

Tak lama setelahnya, Doflamingo pun mengakhiri panggilan tersebut. Saat ia menelpon tadi, ternyata Doflamingo sedang berada pada sebuah rapat dengan para eksekutifnya.

"Bagaimana pendapat kalian? Para Angkatan Laut itu.. sepertinya mereka sudah berjuang cukup keras untuk menemukan kita.."

"Sudah setengah tahun mereka tak muncul, dan saat muncul kembali, itu bersamaan dengan perginya Corazon.."

"Apa dia yang membocorkan informasi kita pada Angkatan Laut?" ucap Peeka. "Hahahaha, paling-paling ini cuma kebetulan.." ucap Diamante.

"Yah, kuharap juga begitu, tak baik mencurigai seseorang kan, apalagi orang itu adalah adik sendiri.." ucap Doflamingo.

Kembali ke sisi Corazon, ia sangat senang dengan kabar tadi dan langsung memberitahukannya ke Law. "Law!! Berbahagialah!!" teriaknya girang. "Kau bisa hidup!! Siapa peduli dengan dokter-dokter itu!? Kita punya buah Ope Ope!! Akhirnya kau bisa sembuh dari penyakitmu!!"

"Buah Ope Ope?" Law tak tahu.

"Kemampuan untuk memodifikasi tubuh manusia!! Kemampuan ajaibnya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit di luar sana!!"

"Tapi itu mustahil kan.."

"Itu nyata!! Ini memang bukan sihir, tapi ini akan berhasil, apalagi jika ditambah pengetahuan mengenai obat-obatan!! Karena itulah, kau yang harus memakannya!!" ucap Corazon.

"Hah? Doflamingo bilang kaulah yang harus memakannya, Cora-san!!"

"Tidak boleh memakan dua buah sekaligus, itu berbahaya. Doffy bilang begitu karena dia belum tahu tentang kekuatanku, dan baik kau maupun aku, kita berdua tak akan pernah kembali ke keluarga itu lagi!!"

"Eh!?"

"Sejak pertama kali pergi, aku sduah memutuskannya. Doffy juga pasti sudah menganggapku penghianat. Jadi, perkataan Doffy yang mengatakan kalau aku akan memakan buah Ope Ope itu sudah tidak berlaku lagi."

Dalam hati, Corazon mengerti dengan resiko yang harus ia tempuh. "Doffy tahu kalau aku tak bisa tak mematuhinya, dan dengan mengorbankanku, dia bisa hidup abadi. Jika kita kembali, kita akan mati!!"

"Apa kau mengerti, Law!? Kita akan bergerak tanpa sepengetahuan mereka!! Kita akan mengambil buah Ope Ope tanpa sepengetahuan mereka!! Kaulah orang yang akan memakan buah itu. Dan ketika kau sudah sembuh, kita akan menyembunyikan diri!!"

"Bersiap untuk berlayar, kita harus mendapatkan buah Ope Ope!!"

Setelahnya, Corazon menggunakan denden mushi itu untuk menghubungi markas pusat Angkatan Laut. "Ini aku!!" ucapnya.

"Rosinante!! Sudah lama ya, kau membuatku khawatir!! Oi Garp, cepat keluar!!" terdengar suara Sengoku dari denden mushi tersebut.

"Apa!? Aku sudah bawa senbei, jadi seduhkan aku teh!!" terdengar pula suara Garp.

"Letjen Garp.." dalam hati Corazon berpikir semacam, ya elah..

"Cepat keluar bodoh, aku sedang kerja!!" bentak Sengoku ke Garp.

"Uh, Sengoku-san, ini bukan waktunya.. apa aku sudah boleh bicara?" tanya Corazon.

"Ya, maaf soal yang tadi.." ucap Sengoku. "Ah!! Kuzan, mau senbei??" terdengar suara Garp lagi.

Corazon kemudian langsung bertanya to the point, "Apa buah Ope Ope benar-benar akan dilelang?"

"!!!!" saat mendengar itu, Sengoku begitu kaget sampai-sampai minumannya muncrat. "K-kau tahu dari mana!?"

"Kakakku yang memberitahuku.." ucap Corazon.

"Harusnya ini dirahasiakan!!" ucap Sengoku sambil berbisik.

Di sisi Law, ia bertanya-tanya tentang siapa yang Corazon ajak bicara. "Orang yang sedang bicara dengan Cora-san itu.."

"Aku harus tahu pergerakan para bajak laut lainnya.." ucap Corazon. "Tapi kalau kau kuberitahu, itu akan membahayakan pelelangannya.." ucap Sengoku. "Jadi, apa tak masalah kalau Doflamingo merebutnya dari mereka?" "Kau serius!?"

"Kapan dan dimana?" tanya Corazon. "Di pulau Rubeck, North Blue, tiga minggu dari sekarang."

"Aku dan Doffy akan bertemu di pulau Swallow tiga hari sebelum pertukaran.." ucap Corazon, sambil menandai pulau Swallow di peta, yaitu pulau yang lokasinya berdekatan dengan tempat pertukaran, pulau Rubeck.

"Tiga hari sebelumnya? Seluruh anggota keluarga akan datang, sepertinya mereka juga bersiap untuk pertempuran, ini adalah informasi yang sangat bagus!!" ucap Sengoku. "Ini akan jadi akhir bagi Doflamingo!! Kita harus menyergapnya di pulau Swallow, dan memanfaatkan kesempatan ini untuk membasmi keluarga Donquixote dengan sekali pukul!! Pastikan kalian tak berada terlalu dekat dengan pulau sampai hari itu!!"

"Rencanaku adalah.. kau akan kuberitahu daftar nama-nama orang yang selama ini diam-diam berdagang dengan Doddy. Aku yakin kau akan mengenali banyak dari mereka yang berasal dari Utara.." ucap Corazon.

"Begitu ya, kerja yang bagus!!"

Setelahnya percakapan merekapun berakhir.

"Oi Law, kita per.." saat Corazon melihat Law, tampak ia sudah terbaring lemas di tanah. "Haah.. haah.." tubuh Law begitu panas.

"Law!!! Oi!! Tidak, hei!! bertahanlah!!" Corazon panik. "Padahal kita baru saja menemukan solusi, masih belum lewat tiga tahun!! Ada apa dengan sisa waktumu!?"

"Aww, sial, dia panas sekali!! Apa yang harus kulakukan!? Tak ada gunanya mencari dokter, apa yang harus kulakukan!? Katakan, Law!! Kumohon, katakan padaku!!"

"Sial, tinggal tiga minggu lagi, kumohon bertahanlah!! Cobalah untuk bertahan!!"

Law mampu bertahan, meski kondisinya buruk, ia pergi berlayar bersama Corazon menggunakan perahu kecil. "Sial, kenapa ada badai di saat-saat seperti ini!?"

Saat itu, terjadi badai yang hebat. Dengan perahu sekecil itu, kondisi jadi makin memburuk.

"Cora-san.." Law yang lemas ingin menanyakan sesuatu pada Corazon.

"Eh?"

"Pemerintah.. mereka tahu kalau kami akan mati sejak kami menggali.. tapi, mereka tetap melakukannya, demi uang.. keluargaku, penduduk Flevance, pemerintah telah membunuh mereka semua. Jadi, katakan padaku, Cora-san, apa kau.. juga bagian dari Angkatan Laut?"

"Bodoh!! Aku bukan Angkatan Laut!!" jawab Corazon.

Mendengar jawaban itu, Law pun tersenyum. "Baguslah.." ucapnya.

"Sudah, dengarkan aku!! Tentang buah Ope Ope, mencurinya berarti kita akan menjadi musuh Doflamingo, Angkatan Laut, dan pemerintah!! Kita harus siap!!" ucap Corazon.

Tiga hari sebelum kesepakatan, Corazon telah sampai di perairan dekat pulau-pulau itu. Dari perahu kecilnya, ia mengamati menggunakan teropong, sambil terhubung dengan Sengoku lewat denden mushi.

"Apa kau sudah menemukan bajak lautnya, Sengoku-san?" "Ya, mereka ada di sebelah Timur pulau Rubeck. Ada kota mati di pulau Minion, dan kelihatannya, mereka sudah mengubahnya menjadi markas mereka."

"Bajak laut yang bernama Diez Barrels, pernah dengar?" "Ya, mantan pejabat.."

"Itu dia, pulau Minion saat ini sedang dikepung oleh armada Angkatan Laut.."

"Lalu, pulau yang seharusnya menjadi tempat pertemuanmu dengan Doflamingo, pulau Swallow, kami juga sudah punya dua kapal di sana!! Jangan biarkan Doflamingo mendapat buah Ope Ope dengan mudah!!"

Di pulau Minion, sebuah pulau bersalju, markas tempat para bajak laut yang memiliki buah Ope Ope itu, mereka sedang makan-makan. "Doryyyy!!!! Bawakan aku minuman!!"

"Akan laku berapa ya buah seperti ini?" mereka bertanya-tanya sambil mengamati buah berbentuk hati itu.

"Ini konyol!! Apa pemerintah sudah kehilangan arah!?" "Kalau kita bisa mendapat uang sebanyak itu dari ini, maka apa gunanya kita menjadi Angkatan Laut??" "Gyahaha!! Kau benar!!"

"Tapi coba pikir, kalau ada dokter yang memakan ini, maka dia pasti akan jadi dokter yang paling hebat!! Menyembuhkan segala macam penyakit dengan operasi ajaibnya.. dulu, ada orang seperti itu, tapi sayang sekali.."

"Tak ada hubungannya dengan kita!!" "Yang penting itu emas!!"

Corazon dan Law kini sudah sampai di tempat yang tak terlalu jauh dari rumah tadi. "Perhatikan, Law, aku bisa meredam semua suara, itulah kemampuanku!!"

"Tenang!!"

Corazon melempar guci kaca hingga pecah namun tak terdengar apa-apa, tak ada suara sama sekali.

"Lihat ke depan!!" dan bahkan saat Corazon menembakan bazooka ke arah rumah itu hingga sebagian dari tempat itu meledak, tak terdengar suara sama sekali.

Bahkan saat Corazon kentut pun, suaranya tak terdengar. "Bau..." ucap Law sambil menutup hidung.

"Tak bisa dengar apapun, kan?"

"Jangan main-main dengan kekuatan itu!! Tidak keren sama sekali, bahkan kekuatan Baby 5 masih lebih keren.." ucap Law.

"Ah.. memang benar sih.." ucap Corazon. "Tapi kalau kau mau tidur malam yang lelap, tak ada yang lebih baik dari ini.."

"Siapa yang peduli!!"

kelompok bajak laut tadi baru tahu kalau rumah mereka terbakar saat salah seorang dari luar datang melapor. "Kapten!! Rumahnya meledak!! Tapi tak ada suarnya!!"

"Apa!? Mana mungkin!!" "Apinya menjalar sampai ke kamar harta karun!!" "Padamkan apinya!!"

Merekapun bergegas.

"Apa yang terjadi!? Apa ada penysup!?" kapten yang membawa buah Ope Ope itu kebingungan. Dan saat itu, Corazon yang bergerak cepat sudah sampai di dalam. Lalu dengan pistolnya, ditambah kemampuan peredamnya, ia menembak lampu-lampu di ruangan itu.

"Eh!? Lampunya mati!?" "Ada pecahan kaca dimana-mana!! Apa lampunya pecah!?" "Sial, nyalakan saja lam..!!"

Buakkk!! belum selesai bicara, kapten tadi sudah ditendang oleh Corazon. Buah Ope Ope diambil dan Corazon pun kabur keluar dari rumah itu, lalu meledakannya.

"Ada cahaya, apa yang terjadi!?" "Uwaa, panas!!"

Para bajak laut itu tak sadar kalau itu ledakan karena tak ada suaranya.

"Aku berhasil Law!! Buah Ope Ope sudah kudapatkan!! Dengan ini, penyakitmu akan sembuh!!" Corazon terus berlari. Tapi..

Akibat kecerobohannya, ia malah tergelincir oleh es dan terjatuh di tempat para penjaga yang berada di luar.

"Eh!? Siapa dia? Apa yang dia lakukan disini??" "Hei, kami menemukan seorang pria berjaket hitam, sepertinya dia sudah mencuri buah Ope Ope!!"

Corazon terkepung, sementara Law masih menunggu seorang diri di luar sana.

"Law, aku tahu kau kesakitan, tapi tunggulah aku sedikit lebih lama lagi. Aku akan segera kembali dengan membawa buah Ope Ope!!"

Referensi Cepat[]

Catatan Chapter[]

Karakter[]

Bajak Laut Angkatan Laut


Cerita Navigasi[]

Chapter Sebelumnya

Chapter Selanjutnya

Arc Dressrosa
Chapter Manga
700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710
711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721
722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732
733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743
744 745 746 747 748 749 750 751 752 753 754
755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765
766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776
777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787
788 789 790 791 792 793 794 795 796 797 798
799 800 801
Volume Manga
70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
Episode Anime
629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639
640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650
651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661
662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 672
673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683
684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694
695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705
706 707 708 709 710 711 712 713 714 715 716
717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727
728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738
739 740 741 742 743 744 745 746

Pranala Luar[]

Advertisement