One Piece Wiki
Advertisement

Chapter 773 berjudul "Terbagi Dua".

Sampul Halaman[]

Perjalanan Solo Jinbe Ksatria Lautan Vol. 19 - "Sebagai imbalan untuk persembahan .Aku memberikan sebuah rumah ke pemukiman rakyat!""

Alur Cerita[]

Cabbage mengamuk!! Cavendish yang berubah menjadi Hakuba pun mengamuk dan membantai orang-orang yang berada di sekitarnya.
"Si... Siapa itu!!?" Sentak Bartolomeo melihat penampakan Hakuba "Dia terlihat seperti Cabbage dari luar tapi... Wajahnya!! Seolah-olah dia orang yang berbeda sekarang!!! Dia mengalahkan bocah sial bertanduk itu... Dan juga para Prajurit!!" Ucap Bartolomeo yang melihat Hakuba berhasil mengalahkan Dellinger
"Siaaaal! Dellinger!" Sentak Gladius melihat rekannya yang telah tumbang
"Mereka semua kalah!"
"Apa ini persis seperti pertandingan di blok D saat di Colosseum!?" Batin Bartolomeo bertanya-tanya sembari mengingat-ingat kejadian di blok D dulu "Jadi itu adalah ulah orang itu!!"
"Dari pakaiannya sudah jelas itu Cavendish. Tapi jika dilihat dari wajahnya, itu benar-benar orang lain!! Wajah siapa itu!!!"
"Gyaaaa!!!" Teriak Bartolomeo melihat Hakuba yang menyerang dirinya Serangan Hakuba hanya mengenai dinding pertahanan milik Bartolomeo
"Serangan!! Aku bahkan tidak melihatnya muncul!!!" Sentak Bartolomeo terkejut
"Ada apa, hah!!! Apa yang kau pikirkan!!? Ini sama sekali tidak lucu..." Ucap Hakuba Kali ini Hakuba mengarahkan pandangannya ke arah dimana Robin berada
"Hei!!! Apa yang kau lihat!!!" Seru Bartolomeo "Apapun yang ingin kau lakukan, jangan coba-coba, ya!!!"
"Hentikaaaan!!!" Teriak Bartolomeo berusaha menghentikan Hakuba yang tengah mengincar Robin dengan teriakannya "Jangan sakiti Robin senpai!!!" Hakuba dengan cepat berusaha menebas Nico Robin dengan pedangnya, namun Robin dengan cepat menangkap Hakuba dengan kekuatannya
"Menyerahlah, kecepatanmu tak berguna berhadapan dengan kekuatan ku... Itu tatapan yang sangat jahat sekarang, bolehkah aku membantumu, Cabbage kun? Aku khawatir dengan Rebecca. Jadi aku harus cepat..."
"Woah!! Dia menghentikannya!!!" Sentak Bartolomeo tak percaya
"Aku tahu itu tak sopan berpikir kau memerlukan perlindunganku!!!"
"Robin shempaaaaai!!!" Teriak Bartolomeo sembari menangis deras
"Tunggu, Hakuba... Aku tak pernah bilang kau mendapat ijinku untuk muncul sekarang!!" Teriak Cavendish berusaha mengontrol dirinya
"Itu hampir saja!! Maaf Nico Robin... Aku hampir memotongmu setengah." Ucap Cavendish meminta maaf kepada Robin
"Jadi itu Hakuba yang terkenal keji... Seorang dari tidur berjalan." Ucap Robin
"Huff... Huff... Yah benar. Dia seperti penyakit dengan membunuh sembarangan... Uh!!" Tutur Cavendish Tiba-tiba Cavendish kembali menjadi Hakuba "Kepala, kaki, lehermu!! Akan kupotong setiap bagianmu, Nico Robin. Akan kupotong semua!!"
"Jangan keluar Hakuba, aku tak bisa menyerahkan ini padamu!!" Seru Cavendish berusaha mengontrol dirinya
"Diam, ini waktumu tidur Cavendish! Aku tak mengerti arti pertarungan bagiku!!! Aku akan... Memotong semua yang menghalangi!!! Tak ada alasan aku tak melakukannya sendiri!!!
"Dia berbicara dengan dirinya sendiri!!! Kepribadian ganda huh..." Ucap Bartolomeo heran
"Aku akan!! Aku!! Aku akan!! Aku!! Aku akan!! Aku, aku, aku"
"Aku akan!!!"
"Astaga, sekarang setengah-setengah!!!" Teriak Bartolomeo kaget melihat tingkah Cavendish yang berubah-ubah
"Argh!! Diam Hakuba!!!" Teriak Cavendish "Cavendish sendirian, dan itu aku!!! Hey, kau terbagi 2 detik yang lalu!!"
"Baiklah, aku tak apa sekarang... Lepaskan aku, tolong..." Pinta Cavendish untuk melepaskan genggaman Robin
"Apa aku harus percaya padamu setelah melihat itu barusan?!" Ucap Robin
"Akan kuurus kalian semua saat aku masih memiliki kesempatan... Enyahlah bersama dengan dinding itu!!" Seru Gladius "Ini bukanlah sesuatu yang hanya akan menerbangkan mu!!! Dan jangan pikir kau akan selamat dengan utuh!!"
"Si brengsek itu!!" Geram Bartolomeo
"Dia berencana meledakkan seluruh dinding!! Kau harus kembali turun sekarang, Nico Robin..." Tutur Cavendish
"Tidak bisa! Jika terjadi sesuatu pada Rebecca..." Bartolomeo berlari kearah Gladius "Tak kan kubiarkan kau menghalangi Robin senpai!!!" "Keputusan yang bagus, datanglah kemari... Di saat kau mengalahkanku. Kau akan bisa menghentikan ledakan dari dinding itu." Ucap Gladius "Punk Hair!!" "Urgh!!" Bartolomeo terkena serangan duri tajam rambut dari Gladius
"Apa ini, kakiku jadi mati rasa!!!"
"Rambut ku ini sebenarnya beracun dan bisa dibuat menjadi jarum." Tutur Gladius
"Bartolomeo!!" Teriak Cavendish mencemaskan Bartolomeo Tubuh Gladius menjadi besar dan siap meledak "Seluruh tubuhku adalah peledak... Dan jika aku cukup terluka, aku akan meledak... Dan saat aku melakukannya, akan kupastikan untuk mengirim jutaan jarum yang lebih kuat... Untuk mereka berdua diatas sana!!! Tapi jika kau tak melawanku, kau tidak akan sanggup menghentikan dinding yang akan meledak!!! Apa yang akan kau lakukan?! Harus kukatakan padamu, kau tidak akan selamat dari seranganku dalam kondisi seperti ini!!! Selain itu, kau tidak akan bisa menyelamatkan Robin senpai mu tercinta dari seranganku!!!"
"Berpikirlah Bartolomeo!! Apa prioritasmu!!? Benar, keselamatan Robin senpai!! Dan mencegah dinding itu meledak... Aku harus mengalahkan si landak itu!! Tapi jika kulakukan, maka jarum itu akan mengarah padanya!!"
"Oh iya, ada orang itu yang berada disampingnya, dan sejujurnya aku tidak peduli padanya!!!"
"Hey, Cabbage!!! Aku akan meladeni si landak itu sekarang tapi begitu waktunya tepat, pastikan kau melindungi Robin senpai dari jarum-jarum itu dengan tubuhmu!!" Sahut Bartolomeo kearah Cavendish
"Hey!!"
"Hey, Cabba..."
"Diam sialan!!" Bentak Hakuba
"Oh sial, yang mengerikan itu keluar lagi!!!"
"Ya ampun, dia sangat tak berguna!! Robin senpai dalam masalah sekarang!!"
"Apa yang harus kulakukan, apa yang harus kulakukan!!" Pikir Bartolomeo bingung
"Aku tahu!! Ada satu cara agar jarum-jarum itu tidak terbang!! Masalahnya adalah aku hanya bisa membuat satu barrier dalam satu waktu tapi... Ini bukan waktunya untuk khawatir!!'
"BARRIER BALL!!!" Bartolomeo menyelimuti seluruh tubuh besar Gladius dengan kekuatannya
"Robin senpai!! Akan kulakukan apapun demi melindungimu!!"
"Ayo, meledaklah sekarang!!" Ucap Bartolomeo bersiap menikam Gladius dengan pisaunya "Kau berada di dalam barrier yang tak terkalahkan!!"
"Kau!!" Geram Gladius
"Sekarang lihat aku membelah tenggorokanmu!!" Seru Bartolomeo berhasil menikam Gladius
"Gurghh!!!"
"Birdy kun... jangan!" Teriak Robin cemas
"Apa kau sudah bersiap untuk kalah bersamaku?" Ucap Gladius bersiap meledakkan tubuhnya
"FASHION PUNK!!!" Seketika tubuh besar Gladius meledak di dalam barrier milik Bartolomeo yang melapisi tubuh Gladius. Bartolomeo yang berada di dalam barrier miliknya untuk menahan ledakan agar tidak keluar dan mengenai Robin pun terkena efek ledakan tersebut. Dia rela berkorban demi menyelamatkan Robin, tubuhnya terkena efek ledakan, membuatnya terluka parah.
"Birdy kun!!" Teriak Robin cemas
"Heh, rasakan itu, landak sial... Paling tidak dindingnya tidak meledak..."
"Sial, sayang sekali, pecundang... Kau meleset hanya beberapa inchi!!! Apa yang kau tusuk bukanlah tenggorokanku tapi... Bahuku!!" Ucap Gladius
"Sial, ini karena tadi dia terus berputar. Aku tidak bisa mengatakan apa yang tadi ada disana!" Batin Bartolomeo
"Dan selama aku masih bimbang... Temboknya akan meledak." Ucap Gladius
"Sial! Bagaimana aku bisa sebodoh ini!!" Sesal Bartolomeo "Maafkan aku Nico Robin!!!"
"Ahhh tembakanku meleset?"
"Ini memiliki Hakuba dibawah kendaliku!! Ini aku Cavendish!! Tapi aku masih memiliki separuh Hakuba yang tersisa" Ucap Cavendish
"Lepaskan aku!! Aku akan membunuhmu... Aku akan mengejarmu sepanjang jalan menuju padang bunga matahari dengan kecepatan Hakuba!!"
"Sudah tidak ada waktu lagi!! Lepaskan aku!!" Pinta Cavendish kepada Robin
"Percayakan padaku!!"
"PUNK ROCK!! SUPER ARENA!!!"
"Robin senpai!!!!"
Gladius yang masih berada di dalam barrier milik Bartolomeo tidak bisa menembus barrier Bartolomeo. Namun hantaman ledakan dahsyat Gladius membuat dinding yang dimana Robin dan Cavendish berada menjadi berlubang.
"Hmm, barrier memang benda yang menakjubkan..." Ucap Gladius
"Noooooo!!!" Teriak Bartolomeo
"Lihat... Tidak ada yang tersisa dari keduanya..." Ucap Gladius
"Eh?!" Ternyata Robin selamat dari serangan Gladius berkat pertolongan dari Cavendish
"Kenapa kau menghentikanku? Ini tubuhmu kau tahu!"
"Jadi setidaknya dengarkan aku, kali ini saja..." Cavendish masih berusaha untuk mengendalikan kepribadian gandanya
"Jadi itu Cabbage kun yang menghentikan pedang Hakuba! Sungguh orang yang membingungkan..." Ucap Robin heran
"Mustahil!! Sungguh tidak mungkin mereka lolos dari ledakan" Ucap Gladius tak percaya
"Mengecewakan sekali... Luffy senpai... Aku masih sangat lemah... Tapi aku akan menemukan cara untuk menjadi lebih kuat... Dan suatu hari... Menjadi pria yang dapat kau andalkan! Aku pasti menjadi seperti itu" Batin Bartolomeo
"Bari Bari no Pistol!!!!" Bartolomeo menyelimuti bagian tangannya dengan kekuatan barrier miliknya dan menghantamkan tinjunya tepat di kepala Gladius. Dan membuat Gladius ambruk tak berdaya.
"Aku tidak ingin menjadi bagian dari seseorang yang sangat merepotkan seperti dia, tidak akan..." Ucap Bartolomeo sembari melihat kearah Cavendish yang tengah tertidur pulas
Level 4, ladang bunga matahari
"Uhahaha, level dibawah terdengar sangat sibuk!!" Ucap Diamante "Mudah sekali berpetualang di medan perang yang tidak stabil seperti ini... Bahkan untuk seseorang dengan dua kaki, ditinggalkan hanya dengan satu! Apa aku benar, Rebecca!" Diamante mengarahkan pedangnya kearah Rebecca
"Hentikan!!" Teriak Kyros "Lari Rebecca! Kamu tidak dapat menahannya!" Pedang panjang Diamante meliuk-liuk mengarah kearah Rebecca, dan Rebecca bersiap menahannya dengan menggunakan pedangnya.
"Menghindar, oh kupu-kupu bunga."
"Mil Fleur Moth Orchid" Robin datang tepat pada waktunya, dengan kekuatannya Robin berhasil menepis serangan Diamante yang mengarah ke arah Rebecca.
"Robin san!!!" Ucap Rebecca
"Ngh!?" Sentak Diamante sedikit terkejut melihat kedatangan Nico Robin
"Robin land!!" Seru Kyros
"Aku sudah menyelesaikan misimu Rebecca. Terima kasih atas kunci pemberianmu. Sekarang adalah giliranku... Untuk melindungimu!!!" Robin datang!
Bersambung...

Referensi Cepat[]

Catatan Chapter[]

Karakter[]

Bajak Laut Penduduk Lainnya
Pasukan Revolusi

Cerita Navigasi[]

Chapter Sebelumnya

Chapter Selanjutnya

Arc Dressrosa
Chapter Manga
700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710
711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721
722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732
733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743
744 745 746 747 748 749 750 751 752 753 754
755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765
766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776
777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787
788 789 790 791 792 793 794 795 796 797 798
799 800 801
Volume Manga
70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
Episode Anime
629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639
640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650
651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661
662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 672
673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683
684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694
695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705
706 707 708 709 710 711 712 713 714 715 716
717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727
728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738
739 740 741 742 743 744 745 746

Pranala Luar[]

Advertisement