'Selamat membaca!. Anda dapat membantu Wikia One Piece dengan mengembangkannya dan Follow Kami di Twitter. Kami mohon maaf karena Wikia ini dalam proses pengembangan. |
Chapter 777 berjudul "Zoro vs. Pica".
Halaman Sampul[]
Perjalanan Jinbe Ksatria Lautan Vol. 22 - "Permintaan Maaf atas Kekacauan, Rekonsiliasi, dan Pertemuan".
Alur Cerita[]
Raja Riku teringat hari di mana saat kematian anaknya, seorang prajurit kerajaan mengabarkan situasi yang terjadi
"Maafkan aku Raja Riku, pencarian kami tidak membuahkan hasil. Kami dihajar habis-habisan oleh seseorang yang bernama Diamante. Scarlet-sama... Dia... Saat kami temukan di kota... Dia... tertembak..." ucap si prajurit
Sedangkan Viola mengetahui hal itu dari Diamante
"Jadi itu kakakmu? Dia sedang mencari makanan di Pasar kota. kalau saja dia bisa menahan lapar, dia pasti masih hidup. Uhahaha... Dasar wanita bodoh!" ujar Diamante sembari tertawa
Viola yang tak kuasa menahan amarah akhirnya dihentikan oleh Tank salah seorang prajurit bawahan Raja Riku
"Lepaskan aku, Tank!!" seru Viola berontak
"Kumohon Viola-sama... Tenangkan dirimu... Kami, para prajurit, akan tetap berada di istana. Kami akan melindungimu!" ujar Tank
Kyros akhirnya berhasil menumbangkan Diamante, tebasan pedang Kyros mengenai Diamante dan membuatnya tersungkur jatuh tepat mengenai batu nisan Scarlet.
Rebecca berlari menghampiri ayahnya, sementara Kyros berucap dalam hati "Aku berhutang budi padamu Robiland."
Robin yang telah melindungi Rebecca ternyata terluka di bagian punggungnya, punggungnya mengeluarkan banyak darah, sementara Rebecca dan Kyros tidak mengetahui hal itu.
"Haaa... Haaa... Ayah... Kita harus segera merawat luka-luka ayah..." ucap Rebecca kepada ayahnya yang tengah terluka parah
Kyros terdiam sembari memandangi makam istrinya dengan sedih. Rebecca dan ayahnya kini duduk sambil memandang makam Scarlet. Sementara Diamante tersungkur tak berdaya di hadapan makam Scarlet.
"Aku akan selalu berada disampingmu!!!" ucap Kyros
Kembali ke bagian Plato kerajaan yang lama, Viola yang sejak tadi mengawasi pertempuran antara Kyros dengan Diamante, mengumumkan kemenangan Kyros kepada semuanya.
"Diamante sudah dikalahkan!!"
"Apa anda yakin Viola-sama?!"
"Ya! Kyros nii-sama menang! Rebecca juga tidak apa-apa! Nico Robin melindunginya."
"Top Eksekutif Donquixote Family? Sang Pahlawan Colosseum? Benarkah?"
"Apa yang kalian bicarakan?!! Kyros lah pahlawan Colosseum tak terkalahkan yang sebenarnya!"
"Donquixote Family yang kami pikir akan mustahil untuk dikalahkan tumbang satu demi satu!"
"Kyros" ucap Raja Riku lirih
"Komandan Kyros!" ucap Tank sembari menangis
"Dimulai dari Senor Pink, dan para eksekutif lainnya juga sudah dikalahkan oleh para petarung dan Kru Topi Jerami."
Viola kembali mengingat keluarga Donquixote yang telah tumbang
"Dellinger, Machvise, Lao G, Gladius. Sekarang yang tersisa dari Donquixote Family tinggal 4 yang terkuat! Bellamy The Hyena, dua eksekutif tertinggi, Pica dan Trebol. Dan Raja Dressrosa sekarang ini, Shichibukai Donquixote Doflamingo!"
"Tinggal 4?"
"Aku tak percaya mereka berbuat sampai sejauh ini untuk kita!"
"Padahal sebelumnya kami berusaha memburu mereka. Bodoh sekali kami ini! Padahal mereka berusaha menyelamatkan kami!" ucap para warga
"Hm?" dehem Usopp yang masih terbaring
"Raja Riku? Kau mau kemana?" tanya Usopp
"Aku yakin tak ada yang mengincar kepalaku lagi sekarang. Kurasa aku akan turun ke kota dan melihat apa yang bisa kuperbuat." jawab Raja Riku
"Izinkan aku ikut, yang mulia. Aku tidak bisa menerima jika kita terus-terusan bergantung pada Pemerintah Dunia dan Angkatan Laut terus menerus." ujar Tank
"Kami ikut juga!!" ujar para warga
"Kami akan memberitahu orang-orang yang masih tersisa di kota kalau masih ada harapan!! Saat ini mereka semua putus asa. Mungkin masih banyak yang mengira tak ada jalan keluar dari permainan ini!"
"Hm? Kemana perginya Admiral Angkatan Laut itu?" ucap Usopp yang baru sadar kalau Fujitora sudah tidak ada
"Sepertinya tadi dia bilang mau turun ke kota." ujar Kanjuro
Fujitora ternyata sudah berada dibawah, sedang memerintah para bawahannya.
"Kumpulkan semua warga di suatu tempat dimana kita bisa melindungi mereka!" perintah Laksamana Fujitora kepada bawahannya
"Siap!!"
Tiba-tiba muncul duri-duri raksasa
Lantai 4. Ladang bunga Matahari. Rebecca yang baru saja selesai meletakkan bunga-bunga di makam ibunya merasakan sesuatu.
"Ayah... Guncangan apa ini?"
Kyros langsung berdiri melihat sekeliling. Tiba-tiba duri-duri raksasa muncul dari tanah.
"Kyaaaah!!!"
Rebecca terhempas
"Rebecca!!" teriak Kyros
Sesuatu seperti batu muncul menjulang tinggi
"Orang itu... Bukankah Zoro sudah mengalahkannya?" batin Robin
Di atas batu yang menjulang tinggi itu kepala Pica muncul
"Pica!!" teriak Rebecca
"Diamante!! Memalukan sekali kau!!" ucap Pica melihat ke arah Diamante yang tengah pingsan
Kyros berusaha bangkit untuk menghadapi Pica
"Haaa... Haaa... Benar juga... Aku kesini bukan untuk pertarungan satu lawan satu. Selama musuhnya masih ada... Pertarungan akan terus berlanjut... Eeerghh..."
"Hentikan ayah... Kau sudah hampir tak bisa bergerak!!" Rebecca memperingatkan ayahnya yang sedang terluka parah
Pica mengarahkan pandangannya ke arah mereka berdua
"Izinkan aku bertanya satu hal. Apa artinya Raja Riku bagi kalian semua? Rebecca, kau harus menahan semua hinaan dan cacian selama bertahun-tahun karena orang itu." tanya Pica
"Hentikan omong kosong itu!! Kalianlah yang menjadi dalang dibalik itu semua!!!" teriak Rebecca geram
"Bagiku dia adalah ayah mertua dan penyelamatku ketika aku masih menjadi berandalan!!!" seru Kyros
"Keluarga kerajaan Riku adalah salah satu dari sedikit yang masih tersisa didunia ini yang memahami arti kedamaian yang sebenarnya! Seluruh negeri ini sedang berdoa menantikan hari dimana ia mengusir bajingan seperti kalian pergi dari negeri ini dan mengambil kembali tahtanya yang sebenarnya untuk sekali lagi!!"
"Begitu." ucap Pica
Kepala batu Pica tenggelam lagi ke dalam tanah
"Eh? Dia menghilang?" ucap Robin heran
"Apa-apaan dia! Bikin kaget saja! Sepertinya dia menuju ke lantai 3!"
Sementara itu di mana Zoro berada di lantai 2 sembari mendongak ke arah dinding plato yang sudah penuh dengan duri raksasa
"Sialan!! Aku kan lawannya! Apa yang dia lakukan sih!! Lain kali kalau dia muncul lagi, aku akan meng..."
Tiba-tiba duri raksasa muncul lagi entah dari mana, mengenai para Keroco dan Hajrudin yang sudah pingsan.
"Gyaaa!! Pica-sama! Tolong hentikan!!!!" seru para Keroco
"Si brengsek itu!! Orang-orang itu kan terluka!!!" gumam Zoro melihat Hajrudin yang terpental
Tiba-tiba wajah batu raksasa Pica muncul dari belakang Baby 5
"Jadi kau menghianati kami ya, Baby 5...?"
Pica langsung berusaha menghimpit Baby 5 dengan dinding batu berduri miliknya
"Ap..." sentak Baby 5 terkejut
"Awaaaas!!!" teriak Sai memperingatkan Baby 5
"Ishiosu!"
Sai mendorong Baby 5 berusaha menyelamatkan Baby 5
"Kyaaa!!"
Dan sebagai gantinya Sai sendiri yang terhimpit oleh Pica
"Sai!!!" teriak Chinjao mencemaskan cucunya
"Charlestone!!"
Pica terus saja membuat duri raksasa mucul ke segala arah. Melukai mereka yang sudah terluka, bahkan para Keroco bawahannya. Chinjao dan Baby 5 dan terpental terkena serangan Pica.
"Hentikan pengecut, keparat!!! Kau masih saja menyerang mereka yang sudah melemah!!" seru Zoro tampak geram
Tiba-tiba di dinding belakang Zoro muncul lagi sosok wajah Pica
"Hei... Roronoa Zoro... Tahu tidak?"
"BITESTONE!!!"
Pica membuka mulutnya hendak melahap Zoro
"Ittoryu!!"
"BAKI!!"
Zoro membelah kepala raksasa Pica dengan satu pedangnya
"Menurutmu siapa yang sekarang ini sedang berada di plato kerajaan yang lama?" tanya Pica kepada Zoro
"Raja negeri ini! Maksudku Raja yang sebelumnya." jawab Zoro
"Dia sedang dikelilingi orang-orang penting dari kerajaan lamanya. Si Samurai dan God Usopp juga bersama dengannya. Yang lebih penting, sepertinya seluruh orang-orang di negeri ini mengharapkan Raja Riku untuk naik tahta lagi." ujar Pica
"Dan kenapa kau memberitahuku ini?" ucap Zoro
"Tidakkah mereka membuatmu muak? Maksudku, Raja negeri ini adalah Doffy."
Tiba-tiba patung batu raksasa Pica dibelakangnya bergerak lagi. Kepala batu Pica yang sudah terbelah kembali seperti semula. Kali ini lengkap dengan bagian tubuh dan kakinya.
"Negeri ini milik Donquixote!" ujar Pica
"Oi!! Oi!!! Jangan bilang dia juga mengejar Raja?!!" seru Zoro
Para Angkatan Laut dibawahnya berlarian menghindari injakan kaki raksasa Pica
"Awas!!!" Lari-larii!!!!"
"Apa itu sebabnya dia membawaku sampai kesini? Jadi aku tidak bisa mengejarnya?!"
Zoro baru sadar karena dia sudah berada jauh dari medan pertempuran awalnya dengan Pica sebelumnya. Zoro malah ikut-ikutan berada di Plato kerajaan lantai 2. Zoro segera bergegas mengejar Pica.
"Sial! Aku jatuh ke perangkapnya! Ini gawat! Satu tinju saja si brengsek itu akan mampu menghancurkan seluruh plato sampai berkeping-keping." gumam Zoro "Usopp dan yang lainnya akan hancur seketika ditimpa bebatuan! Apa yang bisa kulakukan..."
Zoro sambil terus berlari. Sementara itu orang-orang di plato kerajaan mulai menyadari pergerakan Pica.
"Pica!" seru Kyross
"Apa dia mengincar Plato?" ucap Rebecca
Robin dan Bartolomeo juga terkejut. Sementara itu Zoro masih memikirkan rencana sembari berlari.
"Rencana A: Melayangkan tebasan. Tidak! Terlalu jauh. Kekuatannya tak akan cukup untuk menghabisinya. Rencana B: Melompat dan mendarat di tubuhnya. Ah! Tidak mungkin berhasil! Ditambah aku akan mati kalau sampai terjatuh. Rencana C: Berteriak sekeras mungkin supaya Usopp dan lainnya dengar kalau mereka dalam bahaya. Ah... Tak mungkin mereka bisa dengar di jarak sejauh ini!"
Chinjao dan Baby 5 hanya bisa terperangah. Sedangkan Sai terlihat tak apa-apa. Para warga berlarian menghindari injakan kaki raksasa Pica. Sedangkan para Angkatan Laut berusaha menembaki raksasa Pica dengan meriam.
Zoro masih memikirkan rencana sembari berlari mengejar Pica
"Rencana D: Mengontak mereka dengan Denden Mushi dan menyuruh mereka supaya cepat pergi dari sana! Tapi masalahnya aku tidak punya Denden Mushi!"
Pica sudah berada di Plato kerajaan yang lama. Ia sepertinya sedang menyiapkan tinju besarnya. Usopp dan Kinemon terkejut melihat raksasa Pica tahu-tahu sudah berada di hadapan mereka. Dan ternyata Raja Riku pun belum sempat turun. Ia tercengang melihat Pica.
"Rencana E: Terbang ke angkasa dan membelah si keparat ini!"
"Aaaaaa!!! Selamatkan kami!!!!" teriak Usopp ketakutan
Zoro pun menggunakan ikat kepalanya, itu tandanya dia sudah mulai serius menghadapi Pica.
"Oke. Ayo lakukan!"
Referensi Cepat[]
Catatan Chapter[]
- Anak Kucing Laut bertemu dengan keluarganya.
- Diamante kalah setelah serangan Kyros. Dia terbentur makam kuburan Scarlett.
- Nico Robin terluka oleh serangan Diamante "Death Enjambre".
- Raja Riku dan warga memutuskan untuk melakukan perjalanan ke kota.
- Laksamana Fujitora telah meninggalkan dataran tinggi untuk membantu Angkatan Laut menangani warga sipil.
- Pica menyerang pejuang Colosseum yang terluka sebelum menuju Riku, Usopp, dan lain-lain.
- Roronoa Zoro datang dengan lima rencana untuk menangani Pica dan melindungi teman-temannya, tapi akhirnya memilih rencana kelima: terbang di udara dan memotong Pica terpisah.
Karakter[]
[]
Arc Dressrosa | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Chapter Manga | |||||||||||
700 | 701 | 702 | 703 | 704 | 705 | 706 | 707 | 708 | 709 | 710 | |
711 | 712 | 713 | 714 | 715 | 716 | 717 | 718 | 719 | 720 | 721 | |
722 | 723 | 724 | 725 | 726 | 727 | 728 | 729 | 730 | 731 | 732 | |
733 | 734 | 735 | 736 | 737 | 738 | 739 | 740 | 741 | 742 | 743 | |
744 | 745 | 746 | 747 | 748 | 749 | 750 | 751 | 752 | 753 | 754 | |
755 | 756 | 757 | 758 | 759 | 760 | 761 | 762 | 763 | 764 | 765 | |
766 | 767 | 768 | 769 | 770 | 771 | 772 | 773 | 774 | 775 | 776 | |
777 | 778 | 779 | 780 | 781 | 782 | 783 | 784 | 785 | 786 | 787 | |
788 | 789 | 790 | 791 | 792 | 793 | 794 | 795 | 796 | 797 | 798 | |
799 | 800 | 801 | |||||||||
Volume Manga | |||||||||||
70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | |
Episode Anime | |||||||||||
629 | 630 | 631 | 632 | 633 | 634 | 635 | 636 | 637 | 638 | 639 | |
640 | 641 | 642 | 643 | 644 | 645 | 646 | 647 | 648 | 649 | 650 | |
651 | 652 | 653 | 654 | 655 | 656 | 657 | 658 | 659 | 660 | 661 | |
662 | 663 | 664 | 665 | 666 | 667 | 668 | 669 | 670 | 671 | 672 | |
673 | 674 | 675 | 676 | 677 | 678 | 679 | 680 | 681 | 682 | 683 | |
684 | 685 | 686 | 687 | 688 | 689 | 690 | 691 | 692 | 693 | 694 | |
695 | 696 | 697 | 698 | 699 | 700 | 701 | 702 | 703 | 704 | 705 | |
706 | 707 | 708 | 709 | 710 | 711 | 712 | 713 | 714 | 715 | 716 | |
717 | 718 | 719 | 720 | 721 | 722 | 723 | 724 | 725 | 726 | 727 | |
728 | 729 | 730 | 731 | 732 | 733 | 734 | 735 | 736 | 737 | 738 | |
739 | 740 | 741 | 742 | 743 | 744 | 745 | 746 |
Perjalanan Tunggal Jinbe, Ksatria Lautan | |||||||||||
Chapter Manga (sampul) | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
751 | 752 | 753 | 754 | 755 | 757 | 758 | 759 | 760 | 761 | 762 | |
763 | 765 | 767 | 768 | 769 | 770 | 772 | 773 | 774 | 776 | 777 | |
778 | 780 | 781 | 782 | 783 | 785 |