One Piece Wiki
Advertisement

Capone Bege dan Pekoms, dua anak buah Big Mom akhirnya sampai di Zo. Pekoms sangat marah saat melihat kampung halamannya itu hancur berantakan.

"Hah!? Apa-apaan ini!?"

"Ke mana perginya orang-orang?"

Pekoms berteriak marah, "Apa yang sebenarnya terjadi!? Siapa yang melakukan ini pada Zo!? Apa ini ulah Topi Jerami!? Apa yang sudah mereka lakukan!?"

Di Hutan Perut Kanan, Nami dan yang lainnya sudah dibawa oleh Wanda menuju tempat persembunyian Suku Mink. Wanda juga menjelaskan segala sesuatu tentang Zo.

"Tempat ini adalah tempat tinggal kami dari zaman leluhur, diceritakan bahwa Gajah Raksasa terus membawa kami beserta sejarah kami di punggungnya selama ini... Dan kami menganggap bertukar pakaian adalah tanda pertemanan..."

Wanda bertukar pakaian dengan Nami.

"Wow, kelihatannya pakaian ini mewah sekali..." ucap Nami. "Ya, pakaian itu adalah Harta Nasional..."

"Eeh!?" mata Nami langsung berubah menjadi Berry saat mendengar kata harta, "Apa aku benar-benar boleh memilikinya!?"

"Tentu saja, kami semua sudah setuju..." ucap Wanda.

Sementara di luar, Sanji sibuk mendekati para gadis Mink...

"Ooh!! Garchu Garchu!! Garchuu!!" ucap Sanji dengan penuh semangat, "Tristan Sa-Yang Garchuu!!!"

"Garchuu juga Sanji, kau ini ramah sekali ya..." Tristan si suster tupai senyum ke Sanji.

Dalam hati ia bahkan tak tahu Garchuu apa, tapi Sanji sudah terlanjur tenggelam dalam kawanan gadis Mink, "Aku bahkan tak tahu Garchu itu artinya apa, apa mungkin semacam mantera sihir atau semacamnya?"

"Sanji kemarilah beri kami ucapan Garchu juga!!" pinta pria-pria Mink, singa, rusa, dll. "Pergi sana aku tak ada urusan dengan laki-laki!!" teriak Sanji.

Sanji lalu masuk ke ruangan tempat Nami dan Wanda berada, "Wooow, Vivaminkship, Baby!! Whoaaahhh!!" Sanji kaget saat melihat Nami menggunakan gaun Mink itu.

"Seorang Dewi!? Bukan, itu adalah Naaamiswaaaannn Garchu!!"

Jduakkk!!! Sanji dilempar sampai terbang keluar dari jendela.

Di tempat obat-obatan, tempat Brook, Chopper, dan Caesar berada...

"Ngomong-ngomong Momo di mana?" "Masih mengurung diri, sepertinya dia merasa lebih baik seperti itu..."

"Ah iya, aku juga merasa lebih baik dia tidak dilihat..." ucap Brook. "Benar... Hei Caesar!! Mana lagi obatnya!? Kita butuh, lebih ayo cepat!!"

"Santai saja, sedang kulakukan, aku ini Jenius sejati...."

Seorang gadis Mink lalu memanggilnya, "Dokter Caesar, aku datang untuk membeli obat-obatan darimu..."

Caesar kaget, ia tak mau identitasnya ketahuan lalu memberikan sebungkus obat sambil mengenakan masker, "Hei, jangan salah paham, namaku.. Namaku Caedar, ya Caedar!!"

Dalam hati, "Sial, kenapa orang sepertiku harus membuatkan obat orang-orang?"

"Oh iya tulang belulang, di luar para penggemarmu sudah menunggu..." "Aku tak butuh kepopuleran seperti itu, apalagi dari anjing..." ucap Brook.

Kembali ke Pekoms, akhirnya ia sampai ke tempat persembunyian Suku Mink. Anak buah Big Mom yang tampangnya sangar itu malah menangis, "Waaaaahh!!! Kalian baik-baik saja!! Papa, mama, semuanya!! Jantungku hampir saja copot saat melihat kondisi kota..."

"Ya, ini semua berkat Kelompok Topi Jerami...." "Sudah lama sekali ya, Pekoms!! Selamat datang di kampung halaman..."

"Sial, siapa sangka hal ini bisa terjadi!! Sialan kau Bajak Laut Jack!!!" Pekoms bersujud dan menghentak-hentak tanah.

Nami melihatnya dari pinggir gedung nanas tempatnya berada, "Hei, bukankah itu anak buahnya Big Mom!?"

"Ah, itu Pekoms, dulu dia itu preman di tempat ini..." jelas Wanda, "Memang dia itu lumayan terkenal, apa kalian mengenalnya?"

"Ah, ternyata dia juga Suku Mink ya..."

"Gyaaa!!!" Caesar mengetahuinya dan menjerit, "Mereka pasti tahu tujuan kita!! Mereka mengejarku!! Hei tolong jangan serahkan aku pada mereka!!!"

"Kau adalah kartu yang harusnya kami gunakan untuk melawan Doflamingo, tapi karena sekarang Luffy sudah mengalahkannya, kami tak membutuhkanmu lagi..." ucap Sanji.

"Oh ayolah, kita ini teman kan???" "Bicara apa kau ini?"

"Memangnya apa yang sudah kau lakukan pada Big Mom?" tanya Sanji.

"Ah... Itu... Aku diminta melakukan semacam penelitian... Tapi penelitiannya tidak membuahkan hasil... Jadi, aku berbohong saja pada mereka, dan juga... Aku sudah mengambil bayarannya dari Big Mom. Selama ini kupikir aku akan aman dengan Doflamingo dibelakangku..."

"Hah, kalau begitu kau layak mendapatkannya..."

"Mungkin kita bisa menyerahkannya dan mengakhiri permasalahan ini," ucap Sanji, "Tapi kalau diingat-ingat lagi, Luffy sudah menantang mereka..."

"Ya, dan aku juga sudah merusakan kapal mereka..." ucap Chopper.

"Hei Kaki Hitam," Caesar berbisik pada Sanji, "Mau bekerja sama dan menghabisi mereka berdua???"

Caesar hendak melawan Pekoms dan Capone Bege.

"Nami-san, kalian tunggulah di sini, Brook ikutlah denganku..." pinta Sanji. "Ya..."

"Hei Kaki Hitam, bagaimana kalau kita bunuh saja??" bisik Caesar. "Idiot yang tak berpikir ke depan sebaiknya diam saja..."

Sanji dan Brook kemudian menghampiri Pekoms dan Capone Bege. "Apa ada sesuatu yang bisa kami bantu, Bajak Laut Big Mom?"

"Tapi sebaiknya kita tidak membuat kesepakatan besar saat ini, negeri ini sedang terluka secara fisik dan mental, tak perlu kita bebani dengan masalah lain lagi..." ucap Sanji.

"Izinkan kami berterimakasih raaaawwwwrrrrrrr!!!!" Pekoms malah menangis dan berterima kasih pada Sanji.

"Eh?"

Pekoms kemudian bersujud, "Aku tak menyangka hal seperti ini akan terjadi dengan kampung halamanku, kalian adalah Dewa Penolong kami, terima kasih!!"

"Kami mendapat perintah dari Mama untuk menangkap Caesar, dan kalau bisa sekalian menghancurkan kalian. Tapi tak apa, anggap saja yang kedua itu gagal, cukup berikan saja Caesar dan akan kubilang kalau kalian berhasil kabur, dia pasti mengerti..."

"Hei Pekoms!!" Capone Bege tampak tak setuju, "Kau sudah gila ya!? Jangan sampai pekerjaanmu dipengaruhi oleh perasaan!!"

"Diam kau anak baru!! Biar aku yang bertanggung jawab, mereka sudah menolong keluarga dan teman-temanku..."

"Dasar tak berguna!!"

DORRRR!! Capone Bege malah menembak Pekoms dari belakang. "K-Kurang ajar kau...!!" Pekoms pun jatuh tak sadarkan diri.

"Eeeh!?" Brook kaget. "Dia menembak temannya sendiri!?"

Capone Bege menembak dengan menggunakan tentara-tentara di balik telapak tangannya.

"Bajak Laut yang sudah terkenal malah terbawa perasaan seperti ini, saat ini dia tak berguna jadi mau bagaimana lagi..." Capone Bege lalu mengeluarkan lebih banyak pasukan dari tubuhnya, "Ayo serang!!!"

Dalam sekejap, sejumlah besar pasukan pun langsung mengepung Brook dan Sanji. "Menyerah saja, pasukanku berbeda dengan pasukan biasa yang ada di luar sana..."

"Aku yakin kalian pasti sudah mendengar namaku, kan? Aku adalah bagian dari Generasi Terburuk yang sama dengan kapten kalian!! Aku adalah pemakan Buah Shiro Shiro, seorang manusia kastil!!"

Capone "Gang" Bege, Bounty 300.000.000 Berry.

"Apa-apaan kemampuan itu!?" "Kupikir tadi aku melihat ada orang di telapak tangannya, jadi itu bukan cuma salah lihat ya?" ucap Brook.

"Kupikir akan lebih baik kalau kuledakan menggunakan meriam saja, tapi aku juga sama-sama tak mau menciptakan masalah besar seperti kalian..." ucap Capone Bege.

"Saat ini Suku Mink adalah sekutu kalian, jelas sekali, dan aku tahu kemampuan bertarung mereka seperti apa... Whit! Bawa mereka kemari..."

Capone memerintahkan anak buahnya untuk membawa Nami dan Chopper, mereka ternyata sudah dijadikan sandera.

"M-Maaf, aku khawatir..." ucap Nami. "Maaf kami kalah jumlah..." ucap Chopper.

"Nami-san!!" "Chopper-san!!"

"Caesar, kau juga kemarilah!!" teriak Capone Bege, "Apa mau kutembaki dengan peluru batu laut!? Akan kuhitung mundur... Dua, satu...."

"Whaaaa!!! Jangan menembak!!!!" Caesar langsung muncul. "Aku sudah muncul, jangan tembak!!!"

"Hah, kalau begitu sepertinya semuanya sudah berkumpul..." ucap Capone Bege, "Dan sebenarnya aku tidak punya peluru batu laut..."

"Apa!?"

"Tapi aku punya tongkat batu laut!"

Anak buah Capone Bege menjatuhkan Caesar dengan tongkat batu laut.

"Baiklah, sekarang ayo pergi ke tempat yang lebih bagus untuk bicara..."

"Sial, kita tak punya pilihan lain selain mengikutinya..." "Ini perintah..."

Sanji dan yang lainnya kemudian diundang masuk ke dalam tubuh Capone Bege. Tempat itu terlihat mewah, Sanji duduk di hadapan meja yang dihiasi lilin..

Capone Bege ternyata memiliki kemampuan untuk memunculkan dirinya sendri di dalam tubuhnya.

"Maaf membuatmu menunggu..." ucap Capone Bege. "Oh iya, apa kalian lapar?"

"Terima kasih atas tawarannya tapi tidak..." ucap Sanji.

"Bagaimana kalau wine?" "Tidak, terima kasih!! Langsung bicara saja!!"

"Uukh, matilah aku..." ucap Caesar dalam hati. Ia, Nami, Chopper, dan Brook diikat menggunakan rantai.

"Hah, dasar tidak sabaran..." ucap Capone Bege. "Situasinya sudah berubah sejak kita bertemu minggu lalu, aku malah ingin memberikan kartu undangan ke Pesta Mama... Dan Event Besar kali ini adalah pernikahan, mempelai prianya adalah putra ketiga keluarga Vinsmoke, Sanji... lalu mempelai wanitanya adalah putri ke-35 keluarga Charlotte, Pudding..."

Sanji langsung syok.

Advertisement