One Piece Wiki
One Piece Wiki
Advertisement

Makin dekat, kapal besar itu makin jelas terlihat. Kapal keong raksasa yang ukurannya puluhan kali lebih besar dari Sunny, dengan angka 66 besar terpampang di wajah keong dan layarnya. Di punggungnya, terpasang daratan berbentuk persegi dengan bangunan kastil di atasnya. Bangunan utama berdiri tegak di tengah-tengah, sementara dua menara miring berdiri di kanan dan kirinya.

Tak hanya pria misterius beralis keriting yang ada di atasnya, mata bulat keong itu juga mengawasi Thousand Sunny. "Untuk apa kalian datang kemari, Bajak Laut Topi Jerami?"

"Naikkan layarnya! Nanti kita bisa menabrak mereka!!"

Pria bertudung terus melihat dari atas kapalnya, bersama dua orang pengawal yang berdiri di sebelahnya. "Master Sanji tak seharusnya datang menggunakan kapal ini, tapi.." ucap pengawal di sebelah kanannya.

"Kelihatannya kita sudah salah jalan.." ucap pengawal di sebelah kiri.

Dari atas Thousand Sunny, Nami dan Carrot malah mengira bahwa pria itu adalah Sanji. Mereka pun tersenyum, melambai-lambaikan tangan sambil berteriak, "Sanji!!"

"Yohoho!! Aku tak menyangka kita akan bisa menemukanmu secepat ini!!"

"Benar-benar sebuah keberuntungan..." ucap Pedro.

"Sanji...!!" jerit Chopper. Air mata menggenang di kedua mata bulatnya.

Sekilas dari balik jubah yang menutupi kepalanya, pria itu memang mirip dengan Sanji. Namun dari tatapannya, jelas sekali kalau mereka adalah dua orang yang berbeda. Akan tetapi, Chopper masih tetap berpikir kalau itu memang Sanji. Sambil memperlihatkan kondisi Luffy yang sekarat, Chopper memohon-mohon, "Sanji!! Ini buruk!! Luffy memakan ikan beracun dan hampir mati!! Apa di kapal itu ada obat penawar racun!?"

"Kalian terus memanggilku Sanji, tapi..."

"Eh!?" Chopper sontak kaget setelah ia mengetahui kebenarannya.

Pria itu membuka penutup kepalanya, dan jelas sudah kalau ia bukan Sanji. Alis mereka memang punya bentuk yang sama, tapi selain itu semuanya berbeda. Rambutnya disisir licin, meruncing kebelakang. Headset besar terpasang di kedua telinganya. Tangan-tangannya dibungkus sarung tangan khusus berukuran besar, lalu sepatu dengan bantalan khusus di bagian bawahnya, serta ikat pinggang berlambang tengkorak. "Kalian sudah salah orang. Tapi aku tidak menyalahkan kalian, kami memang mirip sih.. Namaku Yonji!"

Angka empat tertulis di jubahnya, menutupi pakaian yang jelas bertuliskan angka 66. Pria itu adalah Yonji alias Lumut Hijau, salah satu anggota Keluarga Vinsmoke.

"Bukan Sanji, tapi Yonji!?" Chopper kaget. "Wajahnya begitu mirip Sanji, bahkan alisnya sama-sama keriting!! Bagaimana mungkin dia bukan Sanji!?"

"Hubunganku dengan Sanji yang kalian sebut-sebut itu adalah sesuatu yang sifatnya rahasia.." ucap Yonji.

Sementara dalam hati, Nami dan yang lainnya, "Jelas-jelas dia itu adiknya.."

"Hm?" Yonji baru menyadari keberadaan dua perempuan manis di atas Thousand Sunny: Nami dan Carrot.

"Jadi dia punya adik ya.." ucap Nami.

"Eh!? Kenapa kau bisa tahu kalau dia adiknya Sanji!?" ucap Carrot polos.

Tentara Iblis Germa 66 ternyata tak semenyeramkan reputasi mereka. Terutama si Yonji ini. Sama seperti Sanji, matanya langsung melotot membentuk hati saat melihat wanita cantik. "Whoaaa!! Wanita cantiiik!!" jerit Yonji penuh cinta.

"Kau pasti beneran Sanji kan!!!?" bentak Chopper.

Yonji kemudian membalikkan badan dan berjalan menjauh dari tempatnya berdiri. "Master Yonji..."

"Kita akan pergi, tak ada gunanya kita ke sini.." ucap Yonji ke anak buah kapalnya.

"Tunggu, Sanji!!" jerit Chopper lagi.

"Sudah kubilang aku Yonji!!" bentak Yonji.

"Geeehhh...Uuuhk...." ucap Luffy dalam keadaan sekarat. Kondisinya semakin memburuk, begitu juga dengan Chopper yang tampak semakin panik.

"Whaaa!!! Racunnya makin menyebar!! Kesadarannya makin menghilang!! Benar-benar racun yang mengerikan, padahal harusnya Luffy kebal dengan segela macam racun..."

"Ini benar-benar buruk, bertahanlah, Luffy!!"ucap Nami. Kau tak boleh kalah däri racun ikan!! Kau adalah laki-laki yang akan menjadi Raja Bajak Laut!!"

"Lufyy!!! Jangan matiii!!" teriak Carrot.

"Kumohon!! Kami hanya membutuhkan obat penawar!!" teriak Chopper ke Kapal Germa 66. "Kami sudah mencoba semua yang kami miliki, tapi tak ada yang berhasil..."

Brook bahkan sampai menangis-nangis memohon, "Kalau kau memang adik Sanji, kumohon!! Kumohon bantu kami untuk menyelamatkan Luffy!!"

Namun Yonji malah menjawab sambil memasang senyum keji, "Sungguh sial nasib kalian, aku bukan tipe orang yang suka membantu orang lain. Bagaimana kalau kalian coba untuk merampas obat penawarnya dariku seperti yang seharusnya dilakukan bajak laut!?"

"Apa-apaan bocah ini, dia terlihat seperti Sanji tapi sifatnya benar-benar berbeda!! Sifat mesumnya sama saja sih, tapi selain itu..!!" Nami marah-marah.

"Dia tidak ada baik-baiknya sama sekali!!" teriak Carrot juga.

"Kalau memang harus menggunakan kekerasan, tinggal beri aku perintah.." Pedro sudah bersiap dengan pedangnya.

"Yonji.."

Yonji terbelalak kaget ketika seseorang muncul dari belakangnya, lalu menendang tepat kepalanya sambil berteriak, "Berhenti bersifat kasar kau bodoh!!"

Yonji cukup cepat untuk menahan tendangan itu dengan tangan kanannya, sehingga serangan tak langsung mengenai kepalanya. Namun, tetap saja tendangan itu cukup kuat untuk melemparnya hingga tercebur ke laut.

"Master Yonji!!" teriak anak buahnya.

"Siapa lagi ini!?" Nami kaget.

"Ah, Nona Reiju!!"

Yang melakukannya adalah seorang perempuan. Dan setelah menendang Yonji, ia melompat ke Thousand Sunny, dan mendarat dengan sangat mulus.

"Penyusup!! Siapa kau, hah!?" teriak Carrot sambil mempersiapkan kuda-kuda untuk melindungi Luffy, berpikir kalau perempuan itu juga akan melakukan hal yang buruk pada mereka semua. Namun, kelihatannya ia datang dengan niat baik.

"Halo, dan maaf untuk yang tadi itu.." ucap perempuan itu, satu lagi anggota Keluarga Vinsmoke, Reiju alias Racun Merah Jambu. "Adik kecilku sangat tidak mengerti tata krama, hatinya rusak sampai ke dasar-dasarnya.."

"Adik!? Jadi kau kakak dari orang itu!? Dan alismu juga sama-sama keriting!!" jerit Chopper.

"Cantik sekali...!!" Brook terpana ketika melihatnya.

Angka 6 tertulis di masing-masing pahanya yang terbuka, dengan alis yang sama keritingnya dengan Sanji. Sarung tangannya tak sebesar saudaranya, Yonji, namun mereka mengenakan sepatu dengan bantalan yang sama.

NB: Yon berarti 4, Rei berarti 0

"Reiju!! Berani-beraninya kau mempermalukanku seperti itu!!" teriak Yonji. Sepatu yang ia gunakan memungkinkan dirinya untuk melompat dari laut.

"Diam!! Kaulah yang mempermalukan dirimu sendiri!!" bentak Reiju dari atas Thousand Sunny.

Sepatu yang dikenakan oleh Yonji bahkan memungkinkannya untuk melayang di udara.

"Apa ini cuma perasaanku atau dia memang melayang!?" ucap kaget Brook.

"Germa... Mereka adalah kelompok tempur berteknologi tinggi, karena itulah Mama mengincar kekuatan mereka." jelas Pekoms.

"Pekoms... Bukankah Vinsmoke itu nama Keluarga Kerajaan?" tanya Brook. "Keluarga yang, dahulu kala menguasai North Blue dengan Tinju Besi!!"

"Eeh!? Apa benar mereka seterkenal itu!?" Nami sendiri kaget.

"Tepat sekali. Pada masa tertentu, nama mereka sendiri merupakan sinonim dari iblis. Karena itulah ada cerita bergambar yang menggunakan mereka." jelas Pekoms, sementara Yonji melayang kembali ke kapalnya.

"Oh? Tuan Tengkorak, kelihatannya kau tahu banyak soal sejarah.." ucap Reiju.

"Aku sudah hidup dalam waktu yang lama.. Meskipun sempat mati sih.." sahut Brook.

"Tapi ada satu hal yang salah.." ucap Reiju. "Kisah ini bukanlah cerita masa lalu. Kami masih Keluarga Kerajaan. Germa adalah negeri yang tak memiliki rumah. Kami tak punya tanah untuk dikuasai, tapi masih diizinkan untuk ikut berpartisipasi dalam Reverie."

"Ah, begitu ya, aku minta maaf.." ucap Brook. "Ngomong-ngomong, Nona Reiju, apa aku boleh melihat celana dalammu?"

"Diam!!" bentak Nami.

Yonji kini duduk di pagar kapalnya sambil melihat santai ke arah mereka, "Hmph..."

"Sekarang.. Bolehkah aku mencicipinya?" ucap Reiju sambil melihat ke arah Luffy. "Ciri-ciri ini... Apa dia memakan Ikan batu berjubah dari Laut Panas-Panas?"

"Eeeh!? Bagaimana kau bisa tahu!?" Chopper kaget.

"Cara kerja racunnya unik. Cukup untuk membunuh seorang raksasa sekalipun." ucap Reiju.

"Eeh!? Apa yang harus kulakukan!?" Chopper makin panik.

"Tak perlu khawatir, dia beruntung." ucap Reiju. "Kebetulan racun ini merupakan favoritku.."

Reiju kemudian bersiap untuk menempelkan bibirnya di mulut Luffy, "Selamat makan!!"

"Whaaa!! Hentikan!!" teriak Chopper. Reiju menghisap erat-erat racun dari tubuh Luffy dengan cara menciumnya. Chopper pun makin khawatir. "Kalau kau menghisap racun sebanyak itu bisa-bisa malah kau sendiri yang mati!!"

"Tidak adil, aku mau dicium juga!!" teriak Brook. "Tapi aku tak punya bibir Yohohoho!!"

"Racunnya... Dipindahkan ke dirinya sendiri..."

"Haah..." Reiju baru melepaskan Luffy setelah semuanya benar-benar tersedot. Racun itu terasa hangat di mulutnya, begitu enak dan nikmat.

"Apa!? Bintik-bintik di tubuh Luffy sudah menghilang sepenuhnya!! Apa kau sudah menghisap semua racunnya!? Apa kau baik-baik saja!?"

"Ya, tentu saja aku baik-baik saja, aku adalah Poison Pink-Racun Merah Muda!!"

Reiju justru tersenyum, menjulurkan lidahnya ke atas seolah baru saja melahap hidangan terlezat yang pernah ada. Brook jadi makin terpana saat melihat senyuman itu. Kemudian, hanya butuh beberapa saat sampai Luffy tersadar kembali dan menjerit, "Gaaaaaahhh!!!" Luffy telah sembuh.

"Luffyyy!!!!" jerit Chopper.

"Aku senang sekali!!!"

"Apa kau sudah merasa baikan!?"

"Eh? Aku memakan ikan itu kemudian... Aku tertidur ya? Ya ampun, tadi itu rasanya enak sekali, apa kulit ikannya masih tersisa?"

"Jangan makan lagi!!!!" teriak Nami.

"Hm?" Luffy kaget saat melihat ke arah Reiju. "Sanji?"

"Dia itu perempuan!!" bentak Chopper.

"Oh iya... Jadi kau ini siapa?"

"Dia sudah menyelamatkan nyawamu, Luffy.." ucap Nami.

"Wah benarkah? Terima kasih banyak! Tapi dia siapa sih?"

Yonji masih terus mengamati dari atas kapalnya, "Jadi itu Si Topi Jerami ya?"

Reiju memperkenalkan diri pada Luffy, sekaligus berterima kasih. "Aku sangat berterima kasih pada kalian semua, karena selama ini telah menjaga adikku dengan baik.."

"Whoaaa!! Jadi kau itu kakaknya Sanji ya!?" Luffy kaget.

"Benar sekali." jawab Reiju. "Sanji meninggalkan kami di usia yang sangat muda, dan sejak saat itu ayah terus mencarinya. Dua tahun yang lalu, poster buronan yang mirip dengannya muncul. Ayah mengirim Angkatan Laut untuk menangkapnya, tapi ternyata dia orang lain bernama Duval..."

"Ah... Soal insiden Duval itu... Bahkan Sanji sendiri kesal dengan posternya." ucap Brook.

"Baru-baru ini, bersamaan dengan kembali bangkitnya Bajak Laut Topi Jerami, kami menerima kabar dari Pemerintah kalau mereka telah berhasil memperoleh gambar yang lebih akurat dari Si Kaki Hitam Sanji."

"Ayah langsung menaikkan harga buronannya, dan mengubah kondisi buronannya dari Dead or Alive menjadi Only Alive.."

"Jadi karena itu ya poster Sanji..."

"Ngomong-ngomong dia di mana?"

"Entahlah, bisa jadi dia sudah bersama Big Mom atau ayahku. Kami datang kemari untuk menemuinya, tapi sepertinya kami tersesat.."

"Kakaknya Sanji!!" Luffy memanggil, "Terima kasih karena sudah menolongku, tapi aku ingin kau mengembalikan kembali Sanji pada kami!! Dia itu temanku!!"

Reiju hanya tersenyum. Sementara dari atas kapalnya, Yonji yang terus mengamati berkata, "Lihat apa yang sudah kau lakukan... Kau pergi dan malah menyelamatkan nyawa musuh kita."

"Dan kau!! Kau itu Pekoms, krunya Big Mom, kan!?" tanya Yonji, masih dari kapalnya, "Kenapa kau malah bersama dengan Topi Jerami!?"

"Aku punya alasanku sendiri, Nak!! Dan aku tak merasa kalau aku harus memberitahumu!! Kita masih belum saling terikat!!" jawab Pekoms.

"Aku mengerti!!" Reiju melompat kembali ke kapalnya, mendarat mulus di atas pagar berkat bantalan lembut sepatunya.

"Untuk saat ini, kurasa sebaiknya kita mengganggap pertemuan ini tak pernah terjadi. Kejadian ini bisa-bisa membuat pernikahan saudara kami dibatalkan. Kami juga akan lebih berhati-hati mulai dari sini.."

"Ide yang bagus!!" ucap Pekoms.

"Sampai jumpa.."

"Semoga beruntung.."

Kapal Germa 66 pergi menjauh. Luffy menatap mereka dengan serius, sementara Yonji menatap poster buronan Nami dengan mata berbunga-bunga.

Di bawah laut, sosok lain mengintai. Manusia ikan bersenjata trisula, dokter Bajak Laut Matahari, Aladdin. Ia melapor menggunakan alat komunikasi. "Ya, tidak salah lagi... Topi Jerami ada di kapal itu. Apa perintahmu selanjutnya, Jinbe?"

Advertisement