Sanji memandangi kedua tangannya, yang dipasangi gelang khusus yang akan meledak kalau sampai ia nekat meninggalkan pulau itu. "Kalau kau mencoba untuk meninggalkan pulau ini, maka yah... Kau harus memasak dengan kakimu.."
Perkataan ayahnya begitu tegas, "Kau harus melaksanakan pernikahan ini!!"
Sebelumnya Sanji sempat berusaha untuk melepaskannya, tapi percuma saja. "Sudah cukup semua omong kosong ini!! Lepaskan benda ini dariku!!"
"Jangan mencoba membukanya secara paksa!!" ucap Reiju. "Tak ada cara lain untuk membukanya selain menggunakan kuncinya, berapa kali aku harus memberitahukan hal itu padamu?"
Sanji tak mungkin mengorbankan kedua tangannya. Sebagai seorang koki, itu merupakan salah satu bagian tubuhnya yang paling berharga. Sanji ingat bagaimana Zeff memperlakukan tangannya dengan sangat baik.
"Tanganmu kacau sekali!! Camkan ini baik-baik, tanganmu yang berharga ini bukan untuk berkelahi, paham!?"
Sanji menjerit kencang, "Sial....!!!"
......
Di sekitar Sweet City, berita mengenai Jinbe mulai menyebar..
"Bos Jinbe benar-benar ingin keluar dari kelompok Mama!?"
"Siapa sangka hal seperti ini terjadi kemarin.."
"Ya ampun, padahal dia keren sekali saat menghentikan amukan Mama, tapi ini..."
"Katanya tepat setelah dia mengutarakan niatnya untuk mengundurkan diri, namun nyalinya langsung menciut saat Mama menyinggung soal bayaran yang harus berikan..."
"Apa itu benar? Hah, pengecut sekali.."
"Hahaha, benar!! Dasar pengecut!!"
Orang-orang mulai mencibir Jinbe saat mendengar berita itu.
"Gelar ksatria Lautan sama sekali tak pantas untuknya!!"
"Jadi dia bukan cuma penghianat tapi juga pengecut, hah!?"
Di antara orang-orang itu, terdapat Brook dan Pedro yang sedang menyamar.
"Jinbe..." Brook teringat dengan Jinbe, sosok yang tak mungkin seperti apa yang ada di berita.
"Saat ini aku memiliki posisi yang harus kupertimbangkan.." ucap Jinbe waktu itu. Akhirnya sekarang Brook mengerti. "Begitu rupanya... Jadi dia adalah salah satu kru Big Mom, pantas saja Pulau Manusia Ikan dulu berada di bawah perlindungannya.."
"Siapa sangka dia punya anak buah sekelas mantan Shichibukai..." ucap Brook.
"Brook, apa kau mengenalnya?" tanya Pedro.
"Ya, dia adalah orang yang sangat penting bagi kami.."
Brook juga ingat dengan janji Jinbe dulu. "Setelah aku memenuhi tugasku dan bebas dari ikatan itu, kuharap kalian mengundangku lagi... Untuk bergabung dengan Kelompok Topi Jerami!!"
"Pasti ini yang ia maksudkan saat itu.. Kalau begitu, artikel yang tertulis di koran ini sama sekali tak seperti Jinbe yang kami kenal. Apa ini artinya Jinbe sudah berubah pikiran soal bergabung dengan kru kami?"
"Hei, Brook!!" Pedro memanggil. Mereka mengendap di samping sebuah bangunan dan Pedro melihat dari balik jendela. Sungguh mengejutkan apa yang ada di dalamnya: Pudding, yang sedang ditemani pelayan-pelayannya untuk memilih gaun pengantin.
"Kumohon, ada hal penting yang harus kulakukan sekarang juga!!" ucap Pudding, tapi para pelayan terus memaksa.
"Saat ini, tak ada yang lebih penting dibanding menemukan gaun yang sempurna untuk anda, Nona Pudding... Lakukan saja seperti yang kami minta, S'il Vous Plait..." ucap Baron Tamago, yang juga ikut bersama dengan para pelayan.
"Yang ini... Oh, kelihatannya pas sekali untuk Anda.."
"Di sini ada banyak sekali gaun, Nona.. Dan semuanya cocok dengan Anda.."
"Nona Pudding, mungkin kita harus mempertimbangkan selera pengantin lelaki juga?"
"Eh!? Ta-Tapi... Aku.. Aku baru bertemu sekali saja dengannya.." wajah Pudding memerah.
"Eeeh!? Nona Pudding!?" Brook kaget.
"Sepertinya ia tak bisa lolos dari penjagaannya yang sangat ketat..."
"Harusnya ia sudah bersama dengan Luffy dan yang lainnya sejak tadi..."
"Dilihat dari situasi saat ini, kelihatannya Sanji juga tak tahu sama sekali soal kedatangan kita.."
"Lalu siapa yang Luffy lihat di pantai waktu itu?"
"Entahlah... Mungkin dia salah lihat orang lain.."
"Orang yang ada di sebelah sana... adalah Baron Tamago!!" ucap Pedro.
Salah seorang prajurit kemudian menghampiri Baron Tamago dan hendak melaporkan sesuatu. "Baron, ada yang harus kami bicarakan denganmu. Soal Kapal Topi Jerami yang baru-baru ini berlabuh di Chocolatown..."
"Eeeh!?" Brook dan Pedro semakin kaget.
"Kami mendapat informasi kalau Pekoms tidak ada di sana waktu kapalnya berlabuh.." ucap petugas, dan Brook mendengarnya.
"Mereka tahu semuanya!!" Brook dan Pedro akhirnya sadar kalau rencana penyusupan mereka ini telah benar-benar ketahuan dari awal.
"Kami juga mendapat kabar kalau 4 anggota Topi Jerami lainnya baru saja memasuki Hutan Penggoda..."
"Kesempatan mereka untuk lolos saat ini hampir mustahil, jadi tidak perlu menangkap mereka lagi.." ucap Tamago.
Brook dan Pedro kaget, "Luffy dan yang lainnya akan segera ditangkap!?"
"Akan tetapi.." ucap prajurit itu lagi, "Keberadaan dua orang lainnya masih belum diketahui. Ini dia poster mereka.." prajurit memperlihatkan poster Brook dan sketsa gambar Pedro.
"Ya ampun, itu kita!!"
"Kenapa mereka bisa mengetahui semua pergerakan kita!? Mereka sudah mengetahui keberadaan kita semua sejak awal!! Dari mana mereka mengumpulkan semua informasi ini!?"
"Non, non... Mink yang itu bukan macan tutul, dia adalah mink jaguar, namanya Pedro.." ucap Tamago.
"Apa kau mengenalnya?"
"Ah, yah... Bisa dibilang begitu.."
"Ngomong-ngomong, kurasa aku tahu di mana aku bisa menemukannya, tapi untuk saat ini fokuslah untuk mencari Pekoms.."
"Siap, Pak!!"
"Saat aku mengetahui kalau dia masih hidup, aku berpikir untuk membawanya pada Mama untuk memohon permintaan maaf. Apalagi kami telah lama menjadi partner... Tapi sekarang, situasinya berbeda.." tambah Tamago sambil meminum cangkir teh panas miliknya.
"Kita betul-betul terpojok!!" jerit Brook dan Pedro dalam hati.
......
Pantai Timur Laut Pulau Whole Cake dekat sebuah tebing. Tanpa sepengetahuan prajurit Big Mom, Pekoms ternyata sedang disandera oleh Capone Bege dan antek-anteknya.
"Waaah!! Waaah!!" bayi di pelukan istri Bege menjerit-jerit.
"Oh lihat, dia menggemaskan sekali!!" ucap istri Bege, putri ke-22 Keluarga Charlotte, Charlotte Chiffon. Dan bayi itu adalah anak Bege, Capone Gang Petz.
"Kyahaha, Kyahaha!!"
"Dia memang anak yang menggemaskan!! Tapi saat dewasa nanti, jadilah pemimpin geng hebat seperti orangtuamu... dan buat bangga nama keluarga!!"
"Bikin mual saja-gao!!" ucap Pekoms, yang berdiri terikat di ujung tebing curam, hendak dijatuh ke laut.
"Lucu, bukan? Kau yang kehidupannya akan segera berakhir menyaksikan kehidupan yang baru saja dimulai... Sial, kata-kataku dalam sekali seperti sedang membaca puisi. Pekoms, dulu aku sudah membukakanmu jalan keluar..."
"Jalan keluar apanya!? Gao!!"
"Setelah melihat tindakanmu di Zou waktu itu, orang penuh empati sepertimu akan jatuh dalam pekerjaan kita ini. Kau sama sekali tidak cocok hidup di dunia ini." ucap Bege. "Pantai ini sangat cocok untuk melenyapkan seseorang, karena tak akan ada yang tersisa setelah mereka memangsamu.."
"Apa kata-kata terakhirmu?"
"Kau..." ucap Pekoms, "Meremehkan Mama hanya akan berujung pada kematianmu!!"
Bang!!! Capone Bege menembak Pekoms, dan tubuh Mink pemakan buah iblis itu pun terlempar ke laut, tempat para hiu tutul ganas telah menunggu untuk menyantapnya.
......
Istana Big Mom, Whole Cake Chateu, Ruangan Ratu. Caesar Clown sedang berada di hadapan Big Mom.
"Aku sudah mengirimimu banyak dana bukan, Caesar Clown!?"
"I-Iya, tentu saja!! Aku juga selalu tekun dan sepenuh hati dalam melaksanakan penelitianku!!"
"Impianku adalah memiliki keluarga dengan semua ras di dunia ini, menikamati segala hidangan bersama mereka dan duduk dalam kesetiaan sesuka hati kami!! Caesar... Hanya kau satu-satunya harapanku untuk mewujudkan impianku itu. Gunakan kemampuan ilmiahmu untuk mengubah semua keluargaku menjadi raksasa.."
"Setiap kali aku menghubungimu untuk mengecek keadaanmu, kau selalu bilang kalau kau sudah berada di tahap terakhir penelitianmu, tinggal sedikit lagi. Tiap kali mendengar itu, aku selalu merasa tak sabar mengirimimu uang, lalu sekarang penelitianmu sudah sampai mana?"
"S-Sudah berkembang dengan sangat luar biasa, semuanya berkat Anda!!" ucap Caesar Clown. Padahal dalam hati:
"Mengubah manusia normal menjadi raksasa... Penelitianku memang fokus soal itu. Menyempurnakan obat seperti itu akan menjadikanku ilmuan terhebat sepanjang masa. Tapi, penelitian yang kulakukan hanya sekadar mengubah anak-anak menjadi raksasa. Aku bahkan belum bisa menjamin apakah umur mereka bisa panjang atau tidak, dan udah sangat jelas kalau menciptakan obat mujarab yang membuat fisik orang tumbuh begitu saja tanpa efek samping itu mustahil. Aku cuma asal mengiyakan permintaan nenek tua ini dan menghabiskan uangnya untuk minum-minum dan mencari wanita!! Menyelundupkan mereka ke dalam pulau tiap malam sangatlah mudah!! Shulololololo!! Aaah, sungguh masa yang indah... Bersembunyi di balik bayang-bayang Joker dan berbuat sesuka hatiku. Tak kusangka Joker akan kalah begitu saja, dan meninggalkanku dalam keterpurukan seperti ini!!!"
"Kenapa ekspresimu seperti itu?" Big Mom memecah lamunan Caesar Clown.
"Gyaaah!! Si Topi Jerami!! Iya, Si Topi Jerami!!" Caesar langsung menjadikan Luffy sebagai alasan. "Dia sudah mengacaukan penelitianku!! Big Mom, tolong percayalah!! Aku telah menghabiskan malam-malam tanpa tidur untuk menyelesaikan penelitianku, aku sudah nyaris menyelesaikannya, tapi tiba-tiba si Topi Jerami dan Trafalgar Law yang bodoh itu mengacaukan semuanya!!"
"Kalau saja bukan karena gangguan dari mereka, penelitianku tentang mengubah manusia biasa menjadi raksasa pasti sudah lama selesai!! Karena aku... Pria jenius yang tiada taranya!!"
"Dengan lab berteknologi super tinggi yang telah dibangun pemerintah dunia untukku itu, apa pun jadi mungkin... Tapi sekarang karena lab itu telah dihancurkan, mustahil aku bisa membuahkan hasil yang sama seperti sebelumnya!! Tanpa bantuan finansial dan lab darimu, bahkan jenius sepertiku... Tak bisa memproduksi ulang formula raksasa yang dulu!!"
"Kalau cuma itu yang menghambatmu, maka tenang saja, aku sudah membangun lab yang sama persis dengan labmu yang dulu..." ucap Big Mom.
"A-apa!?" Caesar kaget.
"Untungnya aku berhasil memperoleh blueprint lab itu," ucap Big Mom. "Menteri permen kami yang kebetulan adalah seorang ahli juru permen telah membangun fasilitas yang sama persis menggunakan permen. Kami juga sudah memperkuat strukturnya dengan besi, jadi tenang saja, lab itu sangat aman dan tidak beresiko apa pun. Dan untuk bantuan keuangan, apa pun yang kau butuhkan akan kusediakan!!"
"Eeeh!?" Caesar tak menyangka kalau Big Mom akan bertindak sejauh itu.
"Jadi, kapan obatnya akan siap? Seminggu? Paling lama dua minggu? Mamamama!! Aku jadi tidak sabar!!"
"Dua minggu apanya!!?" bentak Caesar dalam hati. "Mana bisa mencapai sesuatu yang sudah gagal dicapai oleh jenius-jenius lain secepat itu!?"
Akhirnya Caesar dibawa ke lab baru itu, yang dibuat oleh menteri permen. "Bagaimana pendapatmu tentang kreasiku ini, Caesar? Kukuku... Terlihat sama lezat dengan yang asli, bukan? Fungsinya juga sama persis..."
Dialah Putra Sulung Keluarga Charlotte, Charlotte Perospero, Menteri Permen Pemakan Pero Pero no Mi.
Charlotte Perospero memegang jantung Caesar, "Benda ini mengesankan sekali ya..." ucapnya.
Waktu masih dikurung, Caesar sempat memintanya pada Sanji, "Oi Kaki Hitam!! Kembalikan jantungku sebelum kau keluar dari sini!!"
"Ah benar... Nih, silakan..." Sanji malah memberikannya pada salah satu anak buah Big Mom.
"Dua minggu!! Waktunya hanya segitu." ucap Charlotte Perospero. "Jika dalam waktu dua minggu kau gagal menyelesaikan eksperimenmu, akan kuubah kau menjadi manusia permen dan kau akan habis kujilati, kukuku..."
"Jadi masa hidupku tinggal dua minggu!? Aku harus mencari jalan keluar!!" ucap Caesar dalam hati.
......
Sementara itu, dari hutan penggoda di barat daya pulau.
"Haaah!! Aku benar-benar sudah muak melakukan ini berkali-kali..." kata Luffy sambil mengangkut teman-temannya lagi, "Aku dapat lagi!!" dia mengumpulkan semuanya di depan manusia raksasa yang terkubur tersebut.
Sampai saat ini, Luffy sudah menangkap banyak sekali orang-orang yang wajahnya menyerupai Nami, Chopper, Carrot, bahkan Sanji.
"Wow hebat!!" ucap Pound si lelaki yang terkubur. "Banyak sekali temanmu yang sudah kau temukan!!"
Guk! Guk! Meong! Meong! Grrr! Grrr! teman-temannya tersebut mengeluarkan suara-suara yang aneh.
"Harusnya ini sudah semua, tapi aku tidak mengerti, kenapa mereka semua bertingkah sangat aneh!?" Luffy benar-benar bingung. "Ayolah, teman-teman!! Kenapa kalian malah menggandakan diri!?" teriak Luffy.