One Piece Wiki
One Piece Wiki
Advertisement

Chocolatown, kota coklat...

Tiap enam bulan sekali di negeri impian ini, tiap warganya ditanyai sebuah pertanyaan. Pertanyaan langsung tanpa basa-basi, "Pergi atau Hidup?"

"Hidup" jawab salah satu warga yang ditanyai dengan wajah iklas. Kemudian, mahkluk hitam yang menanyai mereka pun akan mengambil sekeping kecil jiwa orang itu.

Hutan penggoda, Luffy telah menangkap dan mengikat banyak sekali mahkluk-mahkluk yang wujudnya menyerupai teman-temannya.

"Mereka terus menggandakan diri... Dan semuanya mengeluarkan suara binatang yang aneh.." ucap Luffy. "Apa yang sebenarnya kalian lakukan!?"

"Sanji!!" Luffy memanggil namun mahkluk yang mirip Sanji itu malah bertingkah seperti binatang, "Skree!! Skree!!"

"Pudding!!" "Ciit Ciit!!" udding bercicit seperti burung.

"Chopper!!" "Guk guk!!" Chopper menggonggong.

"Carrot!!" "Hissss!!!!" Carrot mendesis.

"Nami!!" "Lepaskan aku sekarang juga!!" Nami membentak.

"Uwaaaa!! Yang ini bicaranya seperti yang asli!!" teriak Luffy. "Aku memang yang asli!!"

Ternyata yang terakhir itu Nami asli, Luffy melepaskannya lalu ia dipukuli sampai babak belur. "Aku sudah capek-capek mencarimu!! Dan kau malah mengikatku!?"

Nami lalu membentak Pound, si pria yang tertanam. "Dan kau juga harusnya tahu apa yang sedang terjadi, kan!? Jangan cuma duduk-duduk diam menonton saat aku disergap seperti itu!!"

"Mau bagaimana lagi, aku tak bisa bergerak..." ucap Pound.

"Disergap!? Apa sudah terjadi sesuatu!?" Luffy bertanya-tanya.

"Kau yang sudah menyergap kami!!" bentak Nami.

"Aku!?" Luffy kaget.

"Ah, tidak juga sih, lebih tepatnya orang yang meniru dirimu, yang dari tadi sudah ikut bersama kami saat kami sedang mencoba keluar dari hutan ini..."

Nami kemudian menceritakan apa yang telah terjadi. "Si peniru itu kemudian berubah menjadi wanita raksasa dan..."

Wanita tua raksasa itu mencengkram tubuh Nami dan bersiap untuk mengoyaknya. "Coba lihat luka di wajahku ini... Jelek sekali, kan?" katanya sambil memeluk Nami dari belakang.

"Siapa kau!?"

"Namaku Brulee!! Ketika aku melihat wajah cantik dan menggoda tiba-tiba aku sangat ingin mengirisnya..".

"Toloooong!!" Nami meronta.

"D-Di mana Luffy!?"

"Nami!!"

"Mana kutahu, tapi kemungkinan dia sudah tersesat jauh ke dalam hutan ini.." ucap wanita tua besar itu, Brulee.

Nami kemudian mengeluarkan tongkat yang ia selipkan di bagian depan bajunya, kemudian menyerang wanita itu, "Clima Tact!!".

Tongkat itu memanjang dan memukul mundur Brulee ke belakang, "Uhk!". Nami berhasil melepaskan diri.

"Hampir saja.."

"Terima kasih, Usopp!!" ucap Nami, karena telah memberinya tongkat itu sebagai senjata.

"Bajingan kecil!!" Brulee terlihat kesal, kemudian Carrot melesat dan menyerangnya dengan tinju listrik, "Eleclaw!!"

Namun, Carrot merasa seperti memukul cermin.

"Reflection!!"

Dan setelahnya, Carrot justru terkena pukulannya sendiri. "Carrot!!"

"Tinju Carrot keluar dari cermin!?"

"Aku adalah cermin, manusia cermin yang telah memakan Mira Mira no Mi, uih uih uih!!" jelas Brulee. "Sama seperti cermin yang merefleksikan cahaya, jika kau meninju cerminku, maka cerminku akan memantulkan tinjumu itu kembali!!"

"Kalau begitu aku cukup menghancurkan cermin bodohmu itu!!" Carrot kembali berusaha untuk menyerang namun kali ini ia malah terhisap masuk ke dalam cermin itu.

"Mirror World!!" "Gyaaahh!!"

Carrot terjebak di dalam dunia cermin. "Eeh!? Aku tak bisa keluar!? Aku tak bisa keluar!! Tolong keluarkan aku!!"

"Uiih uih uih... Satu sudah beres!!" Brulee tertawa.

"Apa yang sudah kau lakukan!? Kembalikan Carrot!!" "Nami, jangan mendekatinya!!"

"Tenang saja, aku tidak ada niat untuk membunuhnya..." ucap Brulee. "Lagipula, apa kalian masih belum sadar juga? Mama sudah tahu kalau kalian semua memasuki wilayahnya!!"

"Eh!?"

"Apa kalian pikir kalian bisa menyusup ke pulau ini tanpa ketahuan!? Sayang sekali, aku saja ke sini karena diperintahkan oleh Mama!!"

"Yang di sana itu, mereka juga, semua yang ada di sini, dan bahkan yang di sana itu, kami semua mendapat perintah yang sama..."

Pepohonan, bunga-bunga, kue-kue, termasuk si kelinci, semuanya mendapat perintah yang sama dari Big Mom, "Biarkan Kelompok Bajak Laut Topi Jerami berjalan tanpa arah, tapi jangan sampai mereka bertemu dengan Sanji. Ketika berhadapan dengan mereka, pastikan mereka tahu betul konsekuensi jika berani menentang keinginanku!!"

Brulee kembali tertawa dengan tawanya yang khas, "Uih uih uih uih!! Nah, sekarang, rekan-rekan!! Pastikan kalian tetap mengawasi kedua orang ini!!"

"Apa kami sudah boleh bergerak?" pepohonan pun menggunakan akar-akar mereka untuk menyerang. Kaki Chopper terbelit.

"Aah!!" "Chopper!!"

"Nami, larilah!! Sekarang kita sedang kalah jumlah!! Luffy tak akan punya kesempatan keluar dari hutan ini jika kita bertiga sampai tertangkap!!" teriak Chopper. "Kau harus menemukannya dan memberitahunya tentang apa yang sedang terjadi!!"

"Rumble!!" Chopper memakan pilnya.

"Akan kutahan mereka agar kau bisa mendapatkan waktu sebanyak mungkin!! Kita sedang melawan kru dari salah satu Yonkou, kita sudah terlalu meremehkan mereka!!"

"Baik, aku akan segera kembali dengan bantuan!!" Nami berlari dan Chopper telah berubah ke mode raksasa.

"Uih uih... Hebat sekali!! Sejak awal aku sudah mengira kalau kau itu menarik, tapi tak kusangka kau bisa melakukannya sampai sejauh ini, Mama pasti akan sangat senang!!" ucap Brulee saat melihat wujud raksasa Chopper.

"Dia tak akan pernah puas hanya dengan seluruh ras yang ada di dunia, jadi dia juga mengoleksi semua mahkluk buas dan unik!!"

Nami terus berlari dan akhirnya ia ditangkap oleh Luffy asli dan sampai di sini. "Jadi begitulah... Sejak itu aku terus berlari di hutan ini, mencarimu!!"

"Ya ampun, untung saja kita bertemu!! Sekarang kita harus cepat menyelamatkan Chopper dan Carrot, di mana mereka!?"

"Di sini!!" ucap Nami. "Lokasi pada cerita yang kubilang tadi... Tepat di sini!! Tapi seperti yang bisa kau lihat, jejaknya tak ada sama sekali."

Yah, kejadian itu memang terjadi di sana, di dekat Pound.

"Makanya aku mau menginterogasi pria besar ini!! Kau pasti melihat kan ke mana Chopper dan Carrot dibawa pergi!? Dan kenapa tak ada seorang pun dari kelompok mereka yang menyerangmu!? Kau pasti rekan mereka, kan!?"

"Aku... Rekan mereka? Yah, aku memang bukan musuh mereka sih..."

"Aku akan memberitahu kalian dengan senang hati," ucap Pound, "tapi pertama-tama berjalanlah ke arah kiri kalian dan ambilkan aku jus apel yang super manis itu..."

"Kami tak punya waktu untuk itu!!" bentak Luffy. "Tapi jika kau benar-benar memberitahu kami sesuatu yang berguna, aku akan dengan senang hati mengambilkanmu jus apel yang kau mau!!"

"Benarkah!?"

"Tentu saja!! Lagipula semua perkataanmu tadi membuatku haus.."

"Ngomong-ngomong, kelihatannya kau lumayan kuat juga..." Pound melirik Luffy, lalu Nami, "Tapi kau, tidak begitu kuat..."

"Eh!? Biar kuberitahu, aku ini lumayan kuat!!" bentak Nami. "Dan memangnya kenapa kau bertanya begitu!?"

"Begitu rupanya... Kita memang tidak bisa menilai seseorang dari luarnya saja. Manusia rusa tadi juga luar biasa kuat, tapi pohon-pohon tetap saja menyerangnya tanpa ragu!! Mereka tak akan berhenti sampai misi mereka selesai..."

"Kalau begitu... Apa yang membuat mereka berhenti mengejarku!?" Nami bertanya-tanya.

"Kalau aku sih, mereka berhenti menggangguku setelah aku menghajar mereka, tapi sejak awal aku bingung kenapa pohon-pohon itu bisa bergerak!?"

"Hmm, begini..." Pound pun menjelaskan semuanya.

"Di Totland ini, setiap enam bulan sekali masing-masing warga harus membayar pajak. Satu bulan masa hidup jiwa mereka harus disetorkan ke pemerintah, sebagai gantinya mereka akan bisa hidup dengan aman.."

"Jiwa?"

"Ah, gampangnya... Mereka harus menyerahkan sebagian umur mereka. Tiap orang yang tinggal di sini kehilangan dua bulan umur mereka setiap tahunnya..."

"Bagaimana bisa!?"

"Linlin itu... Ah, maksudku Big Mom itu adalah pengguna kekuatan Soru Soru no Mi. Dia bisa bebas berinteraksi dengan jiwa manusia. Dengan kekuatan itu, ia bisa mengambil umur masing-masing warga dan menyebarkan jiwa-jiwa manusia tersebut ke seluruh pulau. Setelah itu, jiwa-jiwa tersebut akan hinggap ke berbagai benda dan membuat mereka hidup. Tapi, jiwa itu tak bisa masuk ke mayat atau tubuh manusia..."

"Jadi mereka yang ada di sana adalah sebagian dari jiwa-jiwa yang hinggap tadi, mereka disebut Homies.." jelas Pound. Obyek-obyek yang dihidupkan oleh Big Mom disebut Homies.

"Sedangkan untuk pengumpulan dan pemberdayaan jiwa-jiwa itu, semuanya ditangani oleh Inkarnasi yang diciptakan oleh Linlin... Maksudku oleh Big Mom itu sendiri. Itulah rahasia di balik kenyataan tempat ini.."

"Di kota coklat yang tadi kami singgahi juga terdapat mahkluk yang seharusnya tidak hidup, jadi sekarang semuanya sudah jelas!! Kemampuan yang gila!!" ucap Nami. "Apa karena itu juga di sini ada buaya yang bisa bicara? Lalu kelinci yang mirip manusia itu.."

"Benar sekali, jiwa-jiwa tersebut juga bisa dimasukkan ke dalam binatang.."

"Jadi mereka ini juga!?" Luffy melihat ke arah teman-teman palsunya.

"Kalau mereka itu lain lagi, mereka cuma binatang-binatang yang diubah wujudnya oleh kemampuan Brulee..."

"Harusnya kau mengatakannya dari tadi!!" bentak Luffy.

"Tapi.. Aku tak ingin terlibat..."

"Kalau memang tidak ingin terlibat, kenapa malah mengubur diri di sini!? Kenapa!? Lagipula kau ini sebenarnya siapa sih!? Ceritakan semuanya dan akan kubawakan jus!!"

"Begini... Dulu, dulu sekali... Aku adalah suami Charlotte Linlin, yang dikenal sebagai Bajak Laut Big Mom. Tapi setelah aku memberinya dua orang putri, dia mencampakanku. Soal kenapa tak ada yang menyerangku, sebenarnya itu karena tak ada yang mempedulikan keberadaanku..."

"Oi..." tiba-tiba seorang lelaki besar muncul dan menjambak rambut Pound.

"Owie, Owie, Owie, Owie!!" Pound menjerit.

"Eeeeeh!?"

"Apa kau sudah gila, hah!? Kenapa malah membocorkan informasi rahasia kepada musuh!? Dasar bodoh!!" bentak lelaki yang tiba-tiba muncul itu. Ia adalah salah satu anggota Bajak Laut Big Mom, salah satu dari Tiga Sweet Commanders, Menteri Biskuit, putra ke-10 Keluarga Charlotte, Charlotte Cracker.

"Gyaaahh!!"

Pound ditarik sampai tubuhnya keluar dari tanah. Dan ternyata yang besar cuma kepalanya, ia bukan raksasa. "Dengan kepala sebesar itu... Ternyata dia bukan raksasa!!!"

"Tunggu, Cracker!! Setidaknya izinkan aku bertemu dengan Chiffon untuk yang terakhir kalinya!!" Pound memohon, "Kudengar dia sudah menikah... Paling tidak izinkan aku mengucapkan selamat untuknya!! Dan tolong biarkan aku bicara pada Linlin!! Aku juga dengar kalau Lola kabur... Mereka adalah orang-orang yang sangat aku sayangi!!"

"Lola!?" Nami kaget saat mendengar nama Lola.

Nama itu terdengar familiar... tunggu... jangan-jangan...

Advertisement