Pertarungan antar Luffy melawan Cracker masih terus berlanjut, dan Luffy kini tampak gemuk sekali saking banyaknya memakan tentara biskuit Cracker. Dan Cracker tampak sangat kesal.
"Seperti ucapanmu, akan kubuat biskuit sebanyak yang kau mau!! Makan saja sampai kau meledak, dasar bodoh!!"
Tak hanya Luffy, Cracker juga kesal dengan para Homies terutama si pohon raksasa yang menjadi tunggangan Nami, King Baum.
"Dan kau King Baum, akan kulaporkan pada Mama kalau kau sudah menghianatinya!!"
King Baum tak terima. "Bagian atasku terpotong dan sekarang aku malah disebut penghianat!? Ini tidak adil, Master Cracker!! Kami semua tak bisa bertarung melawan gadis ini karena dia memiliki vivre card yang memancarkan kekuatan Mama!!"
"Tapi kenyataan kau tetap menuruti perintahnya!! Kalau mau buat alasan langsung saja katakan nanti pada Mama!! Kenyataannya saat ini kau memilih untuk menentangku!!" Cracker membentak.
"Apalagi gara-gara hujan sialan dari gadis itu, semua tentara-tentara biskuitku yang harusnya keras malah jadi biskuit enak yang bisa dimakan!!"
"Oh ya ampun, mengeluh saja terus seperti anak kecil!!" bentak Nami dari dalam mulut King Baum. "Ingat ini adalah pertarungan antar bajak laut!! Jangan salahkan aku kalau aku bisa menemukan kelemahan kekuatanmu!! Dan kau tak berhak untuk mengancam anak buahku!!"
"A-Anak buahku!?" King Baum kaget.
"Kita seolah jadi pionnya!!" ucap para Homies.
"Mau protes?" Nami menatap dengan senyum mengerikan sambil memegang vivre card Big Mom. Para Homies pun tak punya pilihan lain selain mengikutinya. "T-Tidak sama sekali!!" ucap mereka.
"Hah!! Pertarungan ini sudah berlangsung terlalu lama!! Sekarang akan kuakhiri!!" Cracker kembali menciptakan tentara-tentara biskuit.
"Haah haah... Sepertinya aku tak punya pilihan lain selain memakan mereka lagi, karena mereka akan pulih kembali kalau hanya aku hancurkan!! T-Tapi... Jujur saja kurasa aku tak bisa menampung makanan lagi..." ucap Luffy, super duper gendut Luffy. "Mungkin aku harus mencari cara lain selain memakannya..."
Di dalam mulut King Baum, Nami terus bersiap dengan tongkatnya. "Lindungi aku dengan seluruh kemampuan kalian, Homies!!"
"Siap Nyonya!!"
"Weather Egg!!" Nami bersiap untuk menciptakan hujan lagi.
"Kau pikir kau hebat hanya karena kau anak buah Yonko!? Luffy adalah orang yang akan menjadi Raja Bajak Laut!! Kemampuan makannya tidak terbatas!!"
"Eeeh!?" Luffy kaget. "Nami aku sudah benar-benar penuh..."
"Ini aneh!!" ucap salah satu Homies, "Apa dia punya perut yang bisa mengembang selamanya!?"
"T-Tidak juga..." ucap Luffy.
Nami menciptakan hujan lagi, "Rain Spark!!!"
"Ah!!! Tentaraku menjadi lembek lagi!!" jerit Cracker penuh emosi.
"T-Tunggu aku tak bisa... Sial...!!" Luffy sudah benar-benar kekenyangan.
"Dia akan menelan mereka lagi!!"
Dan akhirnya Luffy tak berpikir lama-lama lagi dan langsung memakan tentara-tentara biskuit itu. "Kami akan menemuimu Sanji, Sialan!! Sial!!! Ya ampun perutku bagaikan jurang tanpa dasar!!!"
......
Sementara itu di ibukota Whole Cake Island, Sweet City...
Sebuah kabar menyebar dengan sangat cepat di antara para warga. "Benarkah!?"
"Iya!! Aku benar-benar melihat sesuatu!!"
"Akujuga!! Malam-malam, saat aku melihat ke cermin tiba-tiba...!!"
Di salah satu rumah, seorang wanita tampak sedang berdandan di depan cermin, lalu tiba-tiba isi cerminnya berubah menjadi gambar Carrot dan Chopper yang sedang berlarian.
"Aaahh!!!" si wanita kaget sampai-sampai lipsticknya ke mana-mana.
Ternyata itu, orang-orang sedang membicarakan soal mereka yang melihat Carrot dan Chopper di cermin.
"Rakun dan kelinci aneh tiba-tiba saja muncul entah dari mana!!"
"Aku juga melihatnya!!"
Di dalam Dunia Cermin Brulee, Chopper dan Carrot terus berlari dari kejaran Brulee...
"Berhenti lari-lari di dunia cerminku dan terima saja nasib kalian!!" Brulee terus mengejar sambil membawa sabit ala dewa kematian.
"Gyaaahh!!!" Chopper menjerit.
"Kachopper!! Aku tak bisa berlari lagi!!!" Carrot kelelahan namun tak ada pilihan lain selain terus berlari.
......
Di kediaman Vinsmoke...
"Tuan Judge, sudah waktunya kita menuju Whole Cake Château.." ucap salah seorang pelayan. "Semua persiapan perjalanannya telah selesai.."
"Baik, beritahu juga anak-anakku..." ucap Judge.
Sementara itu di sisi lain istana, tampak Reiju yang sedang membantu Sanji. Wajah Sanji bengkak parah setelah dihajar oleh saudara-saudaranya, jadi Reiju membawakan topeng khusus untuk menyembunyikan luka itu.
"Rasanya akan agak perih, tak apa?"
"Cepat taruh saja.." ucap sanji.
Reiju pun memasang topeng itu pada Sanji. "Uh, kau bercanda ya, rasanya tidak terlalu... Gyaaahhh!!" Sanji menjerit sambil guling-guling saking perihnya. Seperti tersengat listrik.
"Jangan menyentuhnya, Sanji!!" ucap Reiju.
"Eh?" Sanji kaget. Saat melihat ke cermin, wajahnya tampak sudah benar-benar kembali seperti semula.
"Wajahku kembali normal..."
"Topeng wajah itu hanya menghalangi pembengkakan, dengan kata lain menghalangi cara alami wajahmu sendiri dalam proses penyembuhan. Jadi wajahmu akan sensitif terhadap sentuhan dan tak akan menyembuhkan diri sendiri sampai itu dilepas. Tapi aku yakin kau pasti lebih memilih ini daripada tampil nanti dengan wajah luka-luka..." jelas Reiju. "Di keluarga Charlotte, nama belakang tetap meski setelah menikah. Dan selama pengantinnya menyukaimu, kau akan bisa hidup bahagia di sini selamanya..."
"Kau..."
"Ini salahmu sendiri.." ucap Reiju. "Dulu sudah kubilang kan untuk tidak kembali lagi ke sini. Aku cuma bisa membantu sampai sini, sudah kubilang kan kau tak akan punya kesempatan kedua..."
Reiju lalu bertanya sesuatu pada Sanji. "Ngomong-ngomong, soal sikap sopanmu pada wanita itu, di mana kau mempelajarinya?"
Sanji diam saja. Sambil merokok ia teringat dengan kenangan masa lalunya bersama Zeff saat ia masih kecil dulu.
"Jangan mengeluh!! Sampai kapanpun aku tak akan menerima koki perempuan di sini!!" Zeff membentak para kokinya, yang kelihatannya protes terus karena restoran ini isinya laki-laki semua.
"Aku melatih kalian semua orang-orang bodoh dengan tendanganku!! Tapi aku tak bisa melakukannya pada wanita!!"
"Kenapa!? Kalau dia tak melakukan sesuatu dengan baik tendang saja seperti yang kau lakukan pada kami!!"
"Seorang lelaki tak sepantasnya menendang waita, camkan itu!!" bentak Zeff. "Itu adalah aturan dasar dunia ini sejak dulu bahkan sebelum jaman dinosaurus!! Dengar,tak peduli berapa kali kau mengacau sebagai seorang manusia, jangan pernah mengacaukan sikapmu sebagai seorang lelaki sejati!! Kalau sampai itu terjadi aku sendiri yang akan menghajarmu sampai habis!!"
"Eeeh!? Kenapa sampai sebegitunya!?"
"Itulah tugasku sebagai orangtuamu..." ucap Zeff. "Bodoh, awas saja kalau kau berani tumbuh menjadi pria sialan, sekarang cepat sana kembali bekerja!!"
Dan seperti itulah. Pertanyaan Reiju Sanji jawab dengan, "Aku hanya mengikuti aturan yang memang sudah ada di dunia ini bahkan sebelum jaman dinosaurus.."
Reiju jadi makin bertanya-tanya.
"Tuan Sanji, keberangkatannya sebentar lagi..." ucap salah seorang pelayan. "Sudah waktunya untuk acara pertunangannya.."
......
Tak lama setelahnya, keluarga Vinsmoke pun berangkat. Sanji bersama para saudaranya dan juga sang ayah, Judge, berangkat dengan menaiki kereta kucing. Ya, kalau biasanya kereta ditarik kuda, kereta Vinsmoke ditarik kucing gaul raksasa.
"Selamat jalan!!" seru para prajurit Germa.
"Tuan Sanji!!"
"Baik-baik di jalan ya!!"
......
Kembali ke pertarungan Luffy dan Cracker...
"Cukup..." ucap luffy. "Berapa kali harus kubilang kalau aku tak bisa makan lagi..."
"Hahaha!! Jadi kau ada batasnya juga ya!?"
"Tapi itu bukan berarti aku akan memuntahkan dan membuang-buang apa yang sudah kumakan!!"
"Aku punya ide yang lebih bagus!!" Cracker bersiap dengan pedang tajamnya. "Kalau kulubangi perut besarmu itu sekarang, kau pasti langsung meledak berhamburan!! Akan kuakhiri ini sekarang juga sebelum kau menemukan ide-ide aneh lagi!!"
"Muscle Baloon!!!" Luffy bersiap untuk berubah lagi. "Gear Fourth!! Tankman!! Full Version!!"
Luffy kembali berubah ke mode Gear Fourth, dan kali ini wujudnya jauh berbeda.
"whoa!!! Dia makin besar!!!"
"Harus kukatakan kalau yang ini jauh berbeda dengan yang tadi!! Apa kau bisa bergerak dalam kondisi begitu!?" Cracker terus melesat untuk menusuk perut kembung Luffy.
"Honey Pretzel!!!" Cracker menusuk perut Luffy dengan pedangnya, namun hasilnya ia malah tersedot oleh perut bulat itu. "A-Apa-apaan ini!? Keras atau lembut!?"
Perut Luffy lembut sampai bisa menghisap orang, namun cukup keras sampai-sampai pedang tak bisa melukainya. "Whoaaaa!!!!" setengah tubuh Cracker bagai tersedot.
"Nami!!! Jangan mengguyur biskuit-biskuit itu dengan air lagi, biarkan saja!!" ucap Luffy. Ia tahu apa yang akan ia lakukan dengan tubuhnya itu.
"Saatnya bagimu untuk merasakan kekuatan dari perutku yang penuh!! Gomu Gomu no..."
"Aku tak bisa keluar!! Mau apa kau, hah!?"
"Nikmatilah perjalananmu ke ujung Dunia Baru!! Cannon Ball!!!!!"
Whusssssss!!!!!! Luffy melontarkan tubuh Cracker sebagaimana ia biasa melontarkan bola meriam dengan perut besarnya. Hanya saja kali ini jauh lebih kuat di mode Gear Fourth.
Cracker melesat jauh, menabrak tentara-tentara biskuitnya sendiri yang keras itu dan terus melesat jauh. Penuh luka dan tak sadarkan diri. Terus melesat. Mungkin benar-benar sampai ke ujung Dunia Baru.