Amarah Big Mom bergejolak hebat! Dia hendak menghukum mantan anak buahnya. Dengan kekuatan Promotheus di tangan kanan dan Zeus di sebelah kiri.
"Jinbe!" panggil Big Mom mengerikan.
Namun sebuah patung jadi-jadian mirip luffy berhasil mendekati foto mother caramel, dan...
Krashh! dia memukulnya.
"Lihat itu!" Semua hadirin berteriak keras.
Waaa!
"!!?" Fokus Big Mom ikut-ikutan ke arah kejadian itu.
Bruk.. foto mother caramel hancur berkeping-keping.
Aaah!
"Siapa dia?! Dia menghancurkan... Foto mother Caramel!" jerit para hadirin. "Apa yang sedang terjadi?! Bukankah semua topi jerami kopian itu sudah.." tanya yang lain.
"Bagus!" teriak Jinbe dan Luffy nyaris bersamaan. "Yosh, 3 detik lagi dia akan berteriak!" ungkap Bege dalam hati.
Patung tiruan luffy merobek sesuatu diwajahnya...
Rrriiippp "......!!" semua memperhatikan dengan ekspresi ngeri.
"Ya ampun! Dia merobek kulit wajahnya sendiri! Menjijikkan sekali!" ternyata itu Brook yang menyamar sebagai tiruan luffy.
"Bukaaaaan! Memang beginilah wajahku!" kata Brook sempat-sempatnya membela diri.
"Soul king! Kukira kau sudah mati!" kali ini Big Mom yang bertanya.
"Memang benar aku sudah lama mati kok"
"Kau... Foto itu... Apa kau tahu..." kata Big Mom terbata-bata.
"Mereka melakukan semua ini! Aku tak percaya mereka sampai bertindak sejauh ini demi menyelamatkan Sanji!" ucap Vinsmoke Jajji.
Semua anak Big Mom yang paham rahasia ibu mereka mulai khawatir dengan apa yang akan terjadi. "Sial...!" kata Katakuri.
"Ini benar-benar buruk! Ini sudah yang keduanya dalam sehari! Mama akan segera jatuh!" kata anaknya yang lain.
"Apa kau tahu siapa dia itu?!" teriak Big Mom "Aaahh... dan kuenya juga..." kata Big Mom lagi. Dia mulai kehilangan kesadarannya.
"Sial! Mama!"
Anak buah Big Mom telah bersiap siaga. "Kita akan bertarung habis-habisan! Habisi topi jerami sebelum semuanya jadi tidak terkendali"
Namun Jinbe dan Luffy juga tak kalah siap. "Mereka datang! Bertahanlah sampai kepanikan tiba!"
"Mengerti!" sahut Luffy.
Di tempat lain, Sanji dan Pudding... Duaaarrr!! Duaaarrr!! suara tembakan
"Lihat! Inilah diriku yang sebenarnya! Haa-"
"Pudding?!" panggil Sanji.
"Kau terkejut, kan?! Kau pasti kecewa, kan?! Jangan khawatir! Sebentar lagi juga kau akan mati! Aku sudah sering menipu orang seperti ini!"
"Apa itu juga termasuk dirimu sendiri, Pudding?" tanya Sanji serius.
!!? sesaat dia tampak ragu-ragu.
"D-diam! Untuk apa aku mendengarkan.."
"Menghindar Pudding!" teriak Sanji.
Kyaah!
Sesosok jin bersenjata tombak hendak menyerang Pudding. Ternyata itu adalah kekuatan milik Charlotte Daifuku, anak ketiga Big Mom, si manusia lentera yang memiliki kekuatan buah Hoya Hoya.
"Kakak Daifuku!"
"Kau benar-benar tidak berguna! Kau menghancurkan rencana besar kita! Jika si bodoh ini tidak mati, maka semua pertunjukkan ini akan berantakan!"
"Tunggu! Aku berjanji akan.."
"Jika kau tidak bisa menyelesaikannya segera mungkin, maka selanjutnya kau yang akan mati!"
Kyaaah!
"Pudding!" teriak Sanji lagi.
"Ini gila! Jadi sebenarnya mempelai wanitanya berniat untuk.. Itu artinya topi jerami datang kesini untuk membawa kembali si mempelai pria!" para hadirin bertanya-tanya "Apa yang akan terjadi pada pernikahan ini?!"
MAGI! GIREN!
Clang! Sanji menangkis serangan tombak Daifuku dengan kakinya. Guah! sayangnya ia terpental jauh.
Dari dunia cermin. "Kumohon jangan manfaatkan aku lagi!" kata Brulee memelas.
"Diamlah dasar nenek peyot! Jantungku sedang dipertaruhkan disini!" balas Caesar.
Kembali ke tempat pesta. "Hewan-hewan ini sangat menyusahkan!"
Oook Oook! Meow!
"Bunuh topi jerami!"
"Ambil senjata kalian, anak-anak! Pertempurannya dimulai!"kata Bege "Sudah dimulai!"
Tiba-tiba Bege menangkap Luffy dan menahannya. "Guehh! Apa yang kau lakukan?!"
"Diamlah! Aku sebagai kepala keamanan pesta ini akan terlihat mencurigakan kalau aku hanya berdiam diri saja!" kata Bege "Aku menangkap kapten mereka!" seru Bege kuat-kuat.
"Bagus! Bunuh dia!"
"Mungkin itu ide bagus" pikir Bege bercanda.
"Yang benar saja?! Apa-" kata Luffy sedikit panik.
"Dengar! Ini benar-benar gawat!" kata Bege berusaha menjelaskan sesuatu.
Di tempat lain, Jinbe dan Pedro... "Masih belum juga?! Aku tidak bisa menahan mereka semua!" kata Jinbe "Hei Pedro, jangan menangkis serangannya!"
Wuusss! Pedro dapat menghindar.
"Aaaagh! Apa?! Pedangku jadi sangat panas!"
Lawannya Pedro adalah Charlotte Oven, anak keempat Big Mom (menteri kematangan) si manusia bersuhu panas yang memakan buah Netsu Netsu. "Aku ingat kau... Pedro! Kau sudah seperti kakak bagi Pekoms! Kau kehilangan satu mata dan masa waktu hidupmu!"
"Beraninya kau datang kesini lagi bahkan setelah kehilangan banyak sisa waktu hidupmu... Harusnya kau sadar apa yang menantimu disini, bukan? Aku akan membakarmu hingga menjadi debu!"
Dari balik sisa kue pernikahan. "Apa yang terjadi diluar sana?" tanya Nami penasaran "Sudah 3 detik berlalu!" sahut Chopper "Kenapa teriakan Big Mom belum terdengar juga?" sambung Carrot. Mereka bersembunyi disuatu tempat.
Gyaaaaaaah! kepala Brook terlepas dari tubuhnya.
"Waaaahhh! Brook!" teriak Luffy.
"Tenang saja kok! Aku masih hidup.. Yah, walau sebenarnya tidak juga sih.."
"Shishishi.. Aku baru tahu kau bisa melakukan itu!"
Tiba-tiba,,, "Selamatkan aku!" terdengar suara meminta tolong.
"Aaaahhh! Apa-apaan ini?! Lepaskan aku Bege!" kata Luffy penasaran ingin melihat.
!!
"Sial! Ini tidak sesuai dengan rencana!" sanji kewalahan menahan Daifuku.
Sementara itu, dari arah meja makan tempat keluarga vinsmoke duduk... "Apa maksud dari semua ini, Big Mom?! Kami sudah percaya padamu! Harusnya kita saling menghormti!"
"Sudahlah ayah, kau jadi terlihat menyedihkan. Takkan ada yang menyelamatkan kita sekarang" kata Ichiji "Mereka juga sudah mengeraskan badan kita dengan permen"
"Mereka menyita senjata kita di pintu depan" sahut Niji "Begitu pula dengan baju perang kita"
"Sepertinya kita sudah ditipu mentah-mentah" tambah Yonji "Kita terlalu percaya pada mereka, Hahaha..."
"Ada apa dengan kalian, sialan?!" tanya Jajji heran.
"Sayangnya ayah sendirilah yang telah menghilangkan emosi mereka bertiga, mereka sama sekali tidak bereaksi walaupun maut menanti di hadapan mereka. Walau mereka adik-adikku, tapi mereka sudah bukan manusia lagi" ucap Reiju dalam hati.
"Sepertinya kalian sudah terjebak! Kukuku... Ini sudah tidak bisa disebut pembunuhan! Ini adalah pembantaian! Sluurp. Benarkan Jajji? Kukuku.." kata Perospero sinis "Ada apa dengan wajahmu itu?!"
...!!!
"Ini berita besar!" seru Morgan pemimpin jurnal ekonomi dunia. Dia tampak tertarik dengan peristiwa yang menimpa keluarga vinsmoke.
"Ayolah, kau pasti bercanda, kan?! Aku menghabiskan seluruh hidupku! Segalanya untuk membalaskan dendamku pada negeri-negeri di north blue! Semua itu demi membangun kembali kerajaan Germa! Aku menyerahkan segenap jiwa dan ragaku untuk mewujudkan hal itu, Big Mom!" kata Jajji sambil menangis.
"Wah, jadi Germa akan berakhir disini, ya? Wahaha!" kata salah satu undangan. Mereka sangat menikmati suasana. "Dia menangis!" kata satunya lagi.
"Katakan sesuatu Big Mom!"
Namun, Big Mom sendiri tak perduli... "Kue pernikahannya... Bajak laut topi jerami... Foto mother Caramel..."
"Percuma saja, lihatlah dia"
"Dia tak bereaksi akibat syok karena sesuatu yang mengejutkannya terjadi secara bersamaan. Foto mother Caramel yang rusak itu benar-benar membuatku takut, tapi.. anggap saja kau masih selamat karena kemarahan mama sekarang sedang mencapai puncaknya" kata Perospero
"Aku sangat mengerti ambisi yang berapi-api itu, Jajji! Sluuurp. Tapi apakah kau tahu seperti apa tangisan seekor sapi sebelum dijadikan steak? Kukuku! Sluuuuuuuuro... Matilah, mati dan jadilah daging dan darah kami germa 66!" teriak Perospero lagi dengan nada tinggi.
Kembali ke tempat Bege menahan Luffy. "Luffy! Big Mom saat ini sedang bingung karena terlalu banyak hal yang membuatnya marah! Ayo kita tunjukkan foto rusak itu sekali lagi!" ucap Brook pelan-pelan.
"Hmm? Baiklah kalau begitu!"
"Oi! Mana mungkin bisa.. Hm?" Bege tak menyelesaikan kata-katanya. Seseorang berjalan mendekati mereka. "Ugeh! Orang yang tadi datang lagi! Katakuri!"
"Baiklah! Lanjutkan rencananya! Rencana ini pasti akan berhasil!" kata Bege. Kali ini dia setuju.
Anak kedua Big Mom yang paling ditakuti Bege, Charlotte Katakuri menuju ke tempat mereka dengan wajah tanpa keraguan. Huh?!
"Wajah Katakuri jadi seputih kapas! Itu berarti.. Dia telah melihat masa depan yang menyeramkan!"
"Jinbe! Pedro! Bantulah topi jerami dengan seluruh kemampuan kalian! Pasukan aliansi, pakai 'Invisible Simfonia' kalian!"
"Bege...?" seorang anak Big Mom bertanya-tanya.
"Apa yang dia katakan tadi? Si kurang ajar itu...!?" kata yang lain.
Grin! Aura wajah Bege berubah. Dia telah membuka kedoknya.
"Seharusnya ini akan mudah! Hyup!" kata Luffy sambil meraup sisa pecahan foto mother Caramel.
"Invisible Simfonia?" trio Nami saling bertanya "Penutup telinganya!" seru mereka kemudian.
"Apa kau pikir kau bisa melakukannya tepat waktu?! Ini satu-satunya kesempatan kita untuk menyingkirkan orang-orang yang sedang menodongkan senjata ke kepala mereka!" teriak Sanji dari kejauhan. Para kru Big Mom telah bersiap dengan senjata mereka di kepala Vinsmoke dan yang lain.
? Reiju bertanya-tanya.
Sementara itu Luffy, "Oke! Yang harus kulakukan hanyalah menunjukkan benda ini padanya dan rencana kita akan berjalan dengan lancar" kata Luffy sambil memegang pecahan foto.
"Bege! Tembak mati topi jerami sekarang juga!" perintah Katakuri sekali lagi.
"Aku tidak mau" sahut Bege tegas. Dia bersama Jinbe dan Pedro bersiap menghadang Katakuri.
"Yang bisa kulakukan hanyalah melihat masa depan secara cepat. Tapi itu tidak penting karena semua orang memiliki kekuatan yang sama untuk mengubahnya!" sambung Bege.